25.8 C
Semarang
Minggu, 20 Juli 2025

Momentum 100 Hari Kepemimpinan Rober dan Adhe, Mencuat Sejumlah Kasus Korupsi Jadi Warning dan Pelajaran

JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Sejumlah kasus Korupsi mencuat di 100 hari kerja awal pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto dan Adhe Eliana usai dilantik 20 Pebruari 2025 lalu. Meski demikian Pemkab Karanganyar tetap optimistis memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

Termutakhir, Kejari Karanganyar mengungkap 2 kasus dugaan korupsi bernilai besar, yakni dugaan korupsi pembangunan Masjid Agung Madaniyah senilai Rp89 miliar dan pengadaan alat kesehatan (Alkes) tahun anggaran 2023 di Dinas Kesehatan senilai Rp13 miliar.

Saat menanggapi momentum 100 hari kerja di tengah mencuat sejumlah kasus korupsi tersebut, Wakil Bupati Karanganyar, Adhe Eliana mengaku peristiwa ini menjadi peringatan dan pelajaran berharga. Ia meminta semua pihak untuk berhati-hati serta sungguh-sungguh dalam bekerja untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

“Justru karena ini terjadi di awal Pemerintahan kami. Ini jadi pelajaran berharga. Maka, kami berharap semua harus berhati-hati. Semua harus kerja untuk memberikan pelayanan terbaik. Pokoke sing ati-ati. Memastikan Karanganyar itu Saestu jadi Karanganyar yang benar-benar tentram,” ungkap Wabup Adhe usai acara Rapat Paripurna DPRD Karanganyar, Selasa (27/5).

Baca juga:  Hari Terakhir Pemutihan Wajib Pajak Membludak, Samsat Sragen Lebih dari Rp 38 Miliar.

Adhe menegaskan saat ini Pemkab Karanganyar tengah menyiapkan formulasi untuk percepatan layanan masyarakat. Sebab, ia sadar esensi birokrasi itu sebagai pelayan masyarakat, maka pelayanan itu harus diutamakan.

“Ini ada beberapa yang kita evaluasi. Kita sudah mitigasi seluruh pelayanan di OPD. Dan untuk program jalan bebas jeglongan itu, terus kita upayakan karena selalu jadi sorotan masyarakat,” tegasnya.

Pihaknya mengaku terus berupaya menjalin komunikasi dengan Pemerintah pusat melalui Kementerian, DPR RI Dapil Karanganyar, Gubernur dan lain sebagainya. Memastikan program terealisasi dan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
“Untuk kendala, pasti ada. Namun bagi saya efisiensi itu bukan kendala. Karena komunikasi terus dapat kita jalin mulai pusat hingga daerah. Pemimpin itu memberi contoh, kita usahakan itu. Dan rasa memiliki Karanganyar ini harus terus kita tanamkan,” ujarnya.

Sementa itu, Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Darwanto mengapresiasi apa yang sudah dijalankan Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto dan Adhe Eliana dalam 100 hari kerja pemerintahan di Kabupaten Karanganyar.

“Saya melihat Bupati dan Wakil mampu bergerak cepat mengkonsolidasikan kebijakan di tengah kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat,” terang Politisi PKS itu.

Baca juga:  Perempuan Asal Ungaran Pengedar Uang Palsu Dibekuk Polres Sukoharjo, Sita BB 419 Juta

Berbeda dengan Adhe, Darwanto menilai di 100 hari kerja ini, Perpres 1 tahun 2024 terkait efisiensi dianggapnya menjadi kendala Pemerintahan Rober-Adhe dalam melancarkan programnya. Bahkan ia meyakini kebijakan efisiensi itu berdampak pada semua Kabupaten tidak terkecuali Kabupaten Karanganyar.

“Meski terkendala efisiensi, Rober-Adhe saya lihat sigap memfollow up kebijakan tersebut. Walaupun terkendala financial, dan kebijakan tidak bisa diwujudkan 100 persen seperti idealisme di awal. Seperti program Jalan mulus bebas jeglongan kan belum bisa dilakukan, itu bisanya hambali-nambali. Dan itu dilakukan, saya melihat penambalan sudah lebih baik dari sebelumnya,” ungkap Darwanto.

Senada, terkait sejumlah kasus korupsi yang mencuat belakangan ini. Darwanto meminta peristiwa ini jadi warning atau peringatan. Sehingga, ke depannya pemerintah dapat bekerja dengan baik.
“Pengguna anggaran atau eksekutor anggaran kan Eksekutif. Itu kita minta dijadikan peringatan. Untuk DPRD sebagai fungsi pengawasan kita tingkatkan. Sehingga, nanti harapannya kasus serupa tidak terulang,” tandasnya. (yas).


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya