SEMARANG – Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Khusairi, mengatakan, proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Semarang-Sayung) sepanjang 10,634 km memakan biaya Rp10,9 triliun, termasuk PPN. Kontrak pekerjaannya sejak tahun 2022- 2027, dengan nilai konstruksi Rp10,05 triliun.
“Panjang pembangunan jalan tol sepanjang 10,634 km. Estimasinya akan membuat lahan kering seluas 576,04 hektare di lahan sisi Selatan,”
kata Kushairi, dalam tinjauannya Tol Semarang Demak Seksi 1, Kota Semarang, Kamis, 5 Juni 2025.
Hal tersebut, dikarenakan pada fisik jalan tol tersebut sekaligus dibangun konstruksi khusus tanggul laut (giant sea wall) sepanjang 6,7 km. Selain itu ada Kolam Retensi Terboyo, dan Sriwulan.
Pekerjaan fisik giant sea wall dan kolam retensi yang terintegrasi dengan Jalan Tol Semarang Demak Seksi 1 (Semarang-Sayung) ini dimaksudkan untuk penanggulangan banjir dan rob di sisi selatannya.
“Progresnya 42,81 persen. Insya Allah pengerjaan pondasi giant sea wall selesai Desember 2025. Awal 2026 diharapkan giant sea wall bisa difungsikan,” imbuh Kushairi.
Lebih rinci, tambahnya, nilai kontrak Rp10,9 triliun tersebut terbagi pada tiga paket pekerjaan. Yakni 1A senilai Rp2,02 triliun, 1B sebesar Rp6,84 triliun, dan 1C nominalnya Rp2,11 triliun.
Progres paket 1A mencapai 63,75%, dengan lingkup pekerjaan peninggian jembatan Kaligawe, pekerjaan approach, elevated freeway, dan pekerjaan slab on pile.
Kemudian progres paket 1B mencapai 41,55%, dengan empat lingkup pekerjaan. Pertama, tanggul laut, revetment dan jalan utama: STA. 1+586 sampai dengan STA. 8+314. Kedua, pekerjaan elevated structure of main road, ramp Terboyo, jembatan Babon, dan jembatan Sayung. Ketiga, pematangan lahan dam bangunan rest area. Keempat, pekerjaan gerbang tol dan fasilitas tol.
Adapun progres pekerjaan paket 1C mencapai 26,79%. Di antaranya menggarap Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan. Pekerjaan Saluran Pembawa Sriwulan sepanjang 1.500 meter. Pekerjaan Rumah Pompa Terboyo, dan Sriwulan.
“Rencana kalau tol terintegrasi fungsional akan selesai September 2027,” ucap Kushairi.
Dengan selesainya Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Semarang-Sayung), diharapkan persoalan banjir di Kaligawe, Kota Semarang, dan sejumlah wilayah di Kecamatan Sayung, Kabupeten Demak bisa teratasi.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, sebelumnya mengatakan, anggaran Rp10,9 triliun untuk Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Semarang-Sayung) dikucurkan oleh pemerintah pusat.
“Itu untuk tol (pekerjaannya) hingga 2027. Kita punya program baik jangka pendek, sedang, dan panjang,” katanya kepada awak media usai menyampaikan materi kesepahaman kepada seluruh bupati/walikota se-Jateng, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin 26 Mei 2025.
Dikatakan Luthfi, pembangunan giant sea wall atau tanggul laut itu sudah menjadi anggaran dari pemerintah pusat yang dana itu akselerasinya dilakukan hingga 2027.
Di luar pekerjaan tersebut, Luthfi mengatakan, akan merapatkan kembali langkah-langkah taktis penanganan banjir dan rob, serta abrasi untik wilayah Kecamatan Sayung, Demak, dan sekitarnya.
Pekerjaan jangka pendek dan sedang seperti mendorong normalisasi sungai, yakni mengeruk sedimentasi.
“Termasuk daerah Grobogan sebagai wilayah hulu,” katanya.
Tak hanya Demak, kata Luthfi, di wilayah pesisir di Pantai Utara (Pantura) lain juga akan dijamah, seperti di Kabupaten Pemalang. (*)