JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menerima bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari pemerintah pusat pada awal tahun 2025. Bantuan sebanyak 28 unit tersebut diserahkan secara simbolis kepada 25 kelompok tani dari 11 kecamatan di Sukoharjo, dalam acara yang digelar di halaman Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sukoharjo, Rabu (4/6/2025).
Adapun jenis bantuan alsintan yang diterima meliputi combine harvester besar, rice transplanter, traktor, alat pengolah pupuk organik, cultivator, pompa air, kendaraan roda tiga, hingga perancang tembakau.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendorong percepatan tanam musim tanam kedua (MT II) melalui pemanfaatan alsintan sejak tahap pengolahan tanah hingga panen.
“Tujuannya untuk mempercepat proses tanam dan mendukung peningkatan produksi padi di Sukoharjo. Saat ini kami memiliki lahan sawah seluas 24.075 hektare, dengan realisasi tanam pada MT I (Oktober 2024–Januari 2025) juga seluas 24.075 hektare,” ungkap Bagas.
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, yang hadir langsung dalam penyerahan tersebut, menyampaikan bahwa ini merupakan kali kedua Pemkab Sukoharjo menerima bantuan alsintan pada tahun 2025.
“Tadi kita serahkan secara simbolis — ada combine, ada rice transplanter, alat pengolahan pupuk, dan lainnya. Harapan kami, bantuan ini benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok tani, bukan untuk perorangan. Kami juga minta para kepala desa ikut mengawasi agar tidak disalahgunakan,” tegas Etik.
Ia menambahkan bahwa Sukoharjo sebagai daerah penyangga pangan di Provinsi Jawa Tengah selalu mengalami surplus dalam produksi beras. Oleh karena itu, Pemkab berkomitmen mendukung penuh program swasembada pangan nasional melalui optimalisasi alat pertanian dan pendampingan petani di lapangan.
“Alhamdulillah, semua program prioritas di sektor pertanian di Sukoharjo sejauh ini berjalan sesuai rencana,” pungkas Bupati.
Bantuan alsintan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian, serta menjadi stimulan bagi generasi muda untuk terlibat dalam usaha tani modern di Kabupaten Sukoharjo.(dea)
