28.5 C
Semarang
Senin, 11 Agustus 2025

Wali Kota Salatiga Ajak Generasi Muda Cegah Radikalisme

JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Generasi muda harus berperan aktif dalam mencegah ekstremisme dan radikalisme dengan memperkuat nilai-nilai toleransi, keberagaman, dan kesadaran kebangsaan. Untuk itu, para pelajar diharapkan bisa menjadi agen perubahan, perdamaian, dan solidaritas sosial.

Demikian disampaikan Wali Kota Salatiga dr. Robby Hernawan Sp. OG, saat membuka acara Seminar Orientasi Kewarpadaan Nasional Tingkat Kota Salatiga Tahun 2025, dengan tema Peran Pelajar Menumbuhkan Ekosistem Toleransi di Lingkungan Sekolah Dalam Upaya Pencegahan Ekstremisme dan Radikalisme, di Gedung GPD, Jl Pemuda 3 Salatiga,Rabu ( 18/6/2025).

Robby menandaskan bahwa, toleransi adalah tentang saling menghargai, bukan menyeragamkan perbedaan, serta mengajak menjaga keharmonisan sosial dan menciptakan lingkungan sekolah yang damai dan inklusif.

Baca juga:  BAPPENAS Perkuat Kolaborasi dengan UNS untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

“Salatiga baru saja kembali menorehkan prestasi yang membanggakan yakni dinobatkan sebagai kota tertoleran nomer satu di Indonesia oleh Setara Institute. Ini menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan, keterbukaan, dan saling menghargai di antara warga Salatiga bukan hanya semboyan, tetapi sudah menjadi budaya dan gaya hidup. Namun, predikat ini bukanlah akhir dari suatu perjuangan. Justru inilah saatnya kita menguatkan fondasi tersebut agar toleransi tidak berhenti sebagai label dan predikat semata, tetapi menjadi karakter sejati kita, terlebih di kalangan generasi muda,” kata Robby.

Kepala Bidang (Kabid) Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik pada Badang Kesbangpol Kota Salatiga, Upik Nurhayati, SE menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari tugas Kesbangpol dalam mencegah ekstremisme dan radikalisme sejak dini, dimulai dari pelajar. Ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang toleran dan membentuk ekosistem toleransi baik di pendidikan maupun masyarakat.

Baca juga:  Perkuat Satgas Penanganan Covid-19 di Solo, Pangdam dan Kapolda Jateng Pimpin Apel

Kegiatan ini melibatkan 100 peserta dari SMK, SMA, dan MAN se-kota Salatiga dan berlangsung selama satu hari. Narasumber kegiatan berasal dari Polres, Dinas Pendidikan, dan Psikologi Klinis UIN. Ia juga menyinggung bahwa bullying
merupakan salah satu bentuk intoleransi yang relevan untuk dibahas.
“Jadi, salah satu wujud dari intoleransi itu juga adanya tindakan bullying. Itu salah satu wujud intoleransi,” tandas Upik.( deb)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya

PKB Peringati Satu Abad NU, Gus Yusuf...

Bupati Cek Kesiapan KPU

Truk Kontainer Muat 18 Ton Tepung Terguling