JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Kota Surakarta terus menjadi tantangan serius yang memerlukan penanganan komprehensif dan berkelanjutan.
Salah satu wilayah yang tergolong zona merah adalah Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, yang dinilai memiliki tingkat kerentanan sosial tinggi akibat faktor ekonomi, pengangguran, dan lingkungan sosial yang kurang mendukung.
Kepala BNN Kota Surakarta, Kompol I Gede Nakti Widhiarta, mengatakan sebagai langkah preventif, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surakarta menggelar Bimbingan Teknis Lifeskill bagi warga kawasan rawan narkoba.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi soft power approach dalam program P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba), yang bertujuan membekali masyarakat dengan keterampilan produktif agar mampu mandiri dan terhindar dari jeratan narkoba.” ungkap I Gede Nakti, Senin (23/06).
Salah satu pelatihan yang diberikan adalah keterampilan menyeduh kopi dengan alat manual brew. Pelatihan ini dinilai aplikatif dan relevan dengan tren industri kopi yang terus berkembang, serta memiliki prospek wirausaha menjanjikan di sektor UMKM dan kuliner.
Pelatihan diikuti 20 peserta, di Gedung Workshop Kejuruan Pariwisata BPVP (Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas) Surakarta.
Mereka merupakan mantan penyalahguna narkoba serta warga binaan dampingan BNN yang belum memiliki keterampilan dan ingin mengembangkan kemampuan di bidang kuliner.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin membentuk masyarakat yang produktif, mandiri, dan bebas dari penyalahgunaan narkoba, khususnya di kawasan rawan seperti Mojosongo,” ungkap Kompol Nakti.
Pelatihan disampaikan oleh Instruktur Barista dari BPVP Surakarta, Rela Rasta Adytyana, yang membimbing peserta mengenal teknik dasar manual brew, serta berbagi pengalaman membangun usaha berbasis kopi.
Sebagai bentuk dukungan nyata, setiap peserta menerima bantuan satu paket alat manual brew sebagai modal awal untuk mengembangkan usaha secara mandiri.
Kompol Nakti menyampaikan apresiasi kepada BPVP Surakarta atas dukungannya dalam pelaksanaan program tersebut, diharapkan berkelanjutan dengan pelatihan lain. (dea)