JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Serangkain kegiatan Bulan Bung Karno, resmi di tutup dengan menggelar puncak acara di Panti Marhaen Semarang yang dihadiri sejumlah petinggi PDI Perjuangan Jawa Tengah.
Dalam serangkain kegiatan Bulan Bung Karno telah di laksanakan berbagai lomba dan agenda kebudayaan selama bulan Juni oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah bersama seluruh DPC se-Jateng.
H. Sumanto Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah mengatakan, kegiatan Bulan Bung Karno bukan hanya sebagai ajang seremoni, melainkan sebagai bentuk nyata dalam menanamkan kembali nilai-nilai ajaran Sang Proklamator ditengah era digital saat ini
“Seluruh ajaran Bung Karno, seperti disampaikan Prof. Arief kemarin, adalah pedoman bagi kita semua. Siapa yang setia dengan ajaran Bung Karno, dialah yang ke depan akan menjadi pemimpin bangsa Indonesia,” ujarnya, usai kegiatan di Panti Marhen, Senin (30/6/2025) petang lalu.
Dijelaskan, bahwa nilai perjuangan Bung Karno yang berpihak kepada masyarakat kecil harus terus menjadi perhatian utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Ajaran Bung Karno adalah soal keberpihakan, soal bagaimana meningkatkan kehidupan kaum marjinal,” tandasnya.
Lanjut Sumanto, bahwa kegiatan tersebut juga mengangkat kembali pentingnya Trisakti Bung Karno yang berisi gagasan dasar tentang arah pembangunan nasional.
“Prinsip tersebut harus menjadi landasan berpikir seluruh elemen bangsa. Tiga pilar Trisakti itu adalah berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Itu yang harus terus kita pegang,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya Indonesia memiliki kedaulatan dalam hal pangan dan energi. Dua aspek ini dinilainya sangat vital demi kemandirian bangsa yang sejati.
“Bung Karno sudah jauh-jauh hari menyampaikan bahwa ketahanan pangan dan energi adalah pondasi sebuah negara agar bisa berdiri di atas kaki sendiri. Ini terus digaungkan hingga hari ini,” imbuhnya.
Dalam puncak kegiatan tersebut, selain petinggi, kader dan tamu undangan, seluruh pemenang berbagai lomba seperti cipta puisi, pidato, lagu, dan aktivitas edukatif lainnya juga hadir mengikuti serangkain kegiatan hingga purna. (ucl)
