28.6 C
Semarang
Minggu, 6 Juli 2025

Pemprov Jateng dan Bank Indonesia Pulihkan Sawah Grobogan – Demak

Jaga Produksi Padi dan Stabilitas Harga Pangan

JATENGPOS.CO.ID,   SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), serta para pemangku kepentingan bergerak bersama bersinergi dalam rangka memulihkan sawah terdampak banjir di Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, sekaligus merevitalisasi jaringan irigasi Pelayaran di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak. Upaya terpadu ini diharapkan mengakselerasi pemulihan lahan dan aliran saluran irigasi, sehingga pasokan beras terjaga dan inflasi pangan rendah dan stabil.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Direktur Hilirisasi Hasil Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, TPID Provinsi Jawa Tengah, TPID Kab Grobogan dan Demak, serta perangkat desa terdampak banjir di Kabupaten Grobogan dan Demak.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, kembali menyoroti peran sentral provinsi Jawa Tengan sebagai salah satu lumbung padi nasional. Total produksi padi Jawa Tengah Tahun 2024 sebesar 8.891.297 ton GKG dan memberikan kontribusi nasional terbesar kedua sebesar 16,73% setelah Jawa Timur.

“Kabupaten Demak dan Grobogan merupakan daerah 5 besar lumbung padi Jawa Tengah, yaitu masing-masing mempunyai pangsa sebesar 7,98% dan 10,12% dari produksi padi di Jawa Tengah. Namun demikian, pada Semester I 2025, kedua kabupaten dimaksud memiliki tantangan dan permasalahan yang diakibatkan banjir sebagai dampak curah hujan tinggi dan sedimentasi di saluran irigasi. Tercatat seluas 787 Ha sawah di Kabupaten Demak dan 252 Ha sawah di Kabupaten Grobogan tergenang banjir,” terangnya.

Baca juga:  Groundbreaking Pabrik Wavin: Bukti Kepercayaan Investor dan Trigger

Pada kesempatan yang sama, Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Nita Rachmenia, menggarisbawahi perlunya sinergi seluruh pihak yang kuat agar ketahanan pangan tetap terjaga. BPS mencatat inflasi Jawa Tengah per Juni 2025 sebesar 2,20 % (y-on-y), meningkat dari 1,66 % bulan sebelumnya. Kelompok pangan (makanan, minuman, tembakau) memberi andil inflasi sebesar 2,68 %, termasuk komoditas seperti beras, cabai, dan bawang.

“Sebagai salah satu wujud komitmen Bank Indonesia dalam upaya menjaga stabilitas harga pangan dan meningkatkan ketahanan pangan di lumbung pangan Jawa Tengah, Bank Indonesia memberikan dukungan sarana dan prasarana pertanian, pelatihan teknis normalisasi lahan sawah, dan revitalisasi saluran irigasi,” katanya.

Guna mempercepat pemulihan di Grobogan, Kementerian Pertanian telah mendistribusikan 13.625 kilogram benih padi bagi 545 hektare lahan, sedangkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah menambah dukungan fasilitasi sarana prasarana ketahanan pangan berupa pompa air, rice transplanter, dan rumah burung hantu (Rubuha).

“Sinergi bersama juga dilakukan oleh Pemprov, Pemkab Grobogan, dan BBWS dalam rangka normalisasi saluran irigasi dan penguatan tanggul terus digenjot agar petani bisa menanam lebih cepat dan memulihkan produktivitas secara bertahap,” tukasnya.

Baca juga:  Smartfren for Business dan Aviat Berkolaborasi Tawarkan

Aksi nyata penanganan banjir serupa juga berlangsung di Demak. Sebanyak 28.450 kilogram benih dialokasikan Kementan untuk 1.138 hektare sawah. Sementara itu, KPw BI Provinsi Jawa Tengah memberikan dukungan yang diarahkan pada pemulihan produksi padi di Desa Wonokerto, peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan teknis pascabanjir, serta penambahan Rubuha agar aktivitas budidaya kembali produktif dan risiko hama makin berkurang.

Dalam hal ini, BBWS Pemali-Juana juga menurunkan alat berat guna mempercepat pengerukan sedimen. Aksi nyata di tingkat desa juga semakin melengkapi sinergi yang dilakukan pemangku kepentingan. Gotong royong padat karya masyarakat sekitar dilakukan untuk penataan ulang infrastruktur irigasi dan jalan usaha tani, sehingga saluran irigasi dapat dipulihkan kembali.

Rangkaian kerja sinergi yang kolaboratif semua pihak ini menjadi langkah bersama dalam menghadapi dampak perubahan iklim khususnya banjir yang berpotensi mengganggu produksi serta menjaga pasokan pangan, agar kestabilan harga pangan terjaga. Dengan semangat gotong-royong dan sinergi seluruh pemangku kepentingan akan menjaga pasokan beras di Kabupaten Grobogan dan Demak, menjaga kestabilan harga pangan pokok, dan mensejahterakan petani serta menggerakan roda perekonomian daerah.(aln)

TERKINI

Pelajaran Duet Luthfi-Yasin

Rekomendasi

Lainnya