SEMARANG- Arief Farhan Virghany (28) yang saat ini bekerja sebagai HRD di PT. Bintang Service Management, merasa sangat bersyukur telah terdaftar sebagai peserta JKN. Bahkan, tidak perlu membayar iurannya sendiri, perusahaan tempat dirinya bekerja sangat taat mendaftarkan dan membayarkan iuran Program JKN seluruh pekerja dan anggota keluarganya.
“Meskipun seorang pekerja sebelumnya telah terdaftar sebagai Peserta JKN sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI), wajib untuk dialihkan menjadi peserta JKN yang iurannya dibayarkan oleh Perusahaan,” ucapnya, Jumat (18/7/2025).
Apabila tidak dialihkan sebagai peserta Pekerja Penerima Upah (PPU), Arief menjelaskan, sudah tentu suatu perusahaan mengabaikan kewajiban kepada pekerja dan tentunya melanggar Undang-Undang. Sebagai seorang kepala keluarga, Arief mengakui betapa pentingnya seorang pekerja terdaftar sebagai peserta JKN, sehingga ia dan keluarga tenang jika tanpa diduga-duga jatuh sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan.
“Saya juga tidak memiliki asuransi swasta, jadi sepenuhnya saya bergantung pada Program JKN ini dan sejauh ini sangat bermanfaat bagi saya dan keluarga dan saya rasa tidak perlu mendaftar asuransi lain karena sudah tercakup oleh Program JKN,” tambahnya.
Selain kewajiban dirinya sebagai warga negara yang baik sehingga perlu terdaftar sebagai peserta JKN, secara pribadi dirinya beserta keluarganya sudah mempercayakan pada Program JKN. Arief secara nyata telah merasakan manfaat dari kepesertaan Program JKN.
Tidak tanggung-tanggung manfaat tersebut dirasakan oleh istrinya sendiri untuk proses persalinan, yang mana masyarakat tahu prosedur ini sangat membutuhkan biaya cukup besar apabila harus bayar secara mandiri. Sebelum proses persalinan, ia sempat melihat-lihat di rumah sakit, mengecek biaya persalinan jika harus bayar pribadi. Ia menyebut nominalnya bisa lebih dari Rp20 juta untuk Caesar.
Apabila tidak ada Program JKN, menurutnya sangat menyayangkan jika nominal tersebut ia keluarkan secara pribadi, sedangkan nantinya setelah kelahiran masih banyak kebutuhan istri dan anaknya ataupun persiapan biaya pendidikan kedepannya.
“Beruntungnya dengan kami terdaftar aktif sebagai peserta JKN, tidak ada pengeluaran tambahan benar-benar free, untuk fasilitas kamar dan lainnya juga sangat memadai, tidak ada kaya kata-kata orang dipersulit atau dipilih-pilih dari background kita pasien umum atau asuransi sosial,” ujarnya.
Selain istrinya Arief juga telah merasakan sendiri jika terdaftarnya dia sebagai peserta JKN, sangat memberikan kemudahan bagi dirinya dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang lagi-lagi tanpa biaya tambahan.
“Saya pernah mengalami jari patah, saat itu juga dibawa ke UGD sampai disana alhamdulillah langsung ditangani tidak ditanyai kelas berapa mau kelas 1 kelas 2 ataupun kelas 3, tidak ada pertanyaan semacam itu. Ya, saya langsung mendapatkan pelayanan dan mendapatkan kamar rawat inap tidak menunggu lama,” ucapnya.
Jika berbicara nominal mulai dari dirinya operasi pemasangan pen dan pelepasan pen patah tulang, sudah pasti akan membutuhkan puluhan juta. Sekali lagi ia sangat bersyukur dengan adanya Program JKN.
“Sekian banyak yang terah dijamin Program JKN,bagaimana jadinya kalau tidak ada Program JKN bisa-bisa saya tidak berani kerumah sakit, karena bingung berapa banyak uang yang harus saya sediakan,” ucapnya sambil tertawa.
Untuk pelayanan kesehatan yang sekiranya Arief ataupun keluarganya juga cukup mengakses FKTP, ia berpandangan Program JKN sudah modern, dirinya bisa mengambil nomor antrean terlebih dahulu melalui Aplikasi Mobile JKN.
“Jadi tidak perlu datang ke klinik untuk ambil antrean secara manual, tidak perlu menunggu lama sekali di klinik, jika nomor antrean masih jauh,” tandasnya.(aln)