25.8 C
Semarang
Selasa, 22 Juli 2025

Demi Ekonomi Keluarga, Program Magang ke Negeri Sakura menjadi Asa Para Pemuda

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG — Sebanyak 340 orang peserta mulai mengikuti seleksi program magang ke Jepang atau Negeri Sakura tahun 2025 di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertras) Jawa Tengah pada Senin, 21 Juli 2025.

Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan provinsi lainnya. Mulai dari Kebumen, Demak, Blora, Jambi, Riau, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan lainnya. Mereka datang ke Semarang dengan satu tekad: menembus seleksi magang ke Jepang dan memperbaiki nasib.

Salah seorang peserta asal Kebumen, Fajri mengaku, sungguh-sungguh ingin lolos seleksi tersebut. Sebab, anak sulung dari empat bersaudara ini tumbuh di tengah keterbatasan ekonomi. Orang tuanya bekerja serabutan. Kadang jadi buruh bangunan, kadang buruh tani. Namun keterbatasan itu justru menjadi bahan bakar menjaga asanya.

“Dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) saya tahu ada program ini. Saya pengin bisa bantu ekonomi keluarga. Saya anak pertama, jadi memang saya tumpuan keluarga,” ucap Fajri.

Baca juga:  Diduga Korupsi Rp 332 Juta, Kades Pasangsari Magelang Jadi Pesakitan

Tak jauh dari tempat duduk Fajri, ada Yulianto, peserta asal Blora yang datang mandiri. Ia mengenal program magang ini dari unggahan di Instagram. Berbeda dari Fajri, Yulianto sudah punya pengalaman kerja di perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia.

Empat tahun bekerja di sana membuatnya sedikit memahami budaya kerja Jepang. Ia ingin bekerja di negara tersebut.

“Sudah lama saya pengin kerja langsung di Jepang. Semoga bisa lolos, karena sudah punya pengalaman,” ujar Yulianto.

Peserta lain asal Demak, Faiz mengatakan, ia mengikuti program ini karena terisnpirasi ibunya yang sebagai pekerja migran di Hongkong. Mendengar banyak kisah sukses dan cerita perjuangan dari sang ibu, Faiz termotivasi untuk mencoba program ini.

“Saya ingin bisa bantu ekonomi keluarga. Katanya kerja di Jepang ilmunya juga banyak, bisa jadi bekal kalau nanti pulang. Apalagi syaratnya tidak ribet dan gajinya cukup besar,” tutur Faiz.

Ketiganya adalah potret kecil dari 340 peserta yang hadir mengikuti Seleksi Program Magang ke Jepang Tahun 2025 yang dibuka secara resmi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Baca juga:  Polres Demak Ungkap Kasus Pengeroyokan Pemuda di Bonangrejo, Satu Korban Tewas

Ratusan peserta itu berasal dari 12 provinsi, dan akan mengikuti rangkaian seleksi ketat selama lima hari, mencakup tes matematika dasar, kesamaptaan, wawancara, hingga medical check-up dan pelatihan pra-pemberangkatan.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, seleksi ini sendiri tidak berbasis kuota. Artinya, siapa pun yang lulus standar akan langsung diproses untuk keberangkatan.

“Kesempatan ini jangan disia-siakan. Apalagi seleksi ini bukan soal kuota, tapi soal kemampuan. Kalau semua lulus standar, semua bisa berangkat. Jadi keluarkan potensi terbaik, jaga semangat, dan jaga nama baik Indonesia,” tegasnya.

Program ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Ketenagakerjaan RI dan IM Jepang, dan telah memberangkatkan lebih dari 60.000 tenaga kerja Indonesia ke Jepang sejak pertama kali digelar pada 1993. Jawa Tengah sendiri menjadi salah satu provinsi pengirim terbanyak sekaligus pusat seleksi nasional setiap tahunnya. (*/jan)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya