JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Guna mendukung upaya pemerintah dalam menstabilkan pasokan dan harga pangan di tengah fluktuasi pasar, Polsek Kudus Kota Polres Kudus menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM), di halaman Mapolsek Kudus Kota, Jumat (8/8) pagi. Dalam GMP tersebut, menjual satu ton beras SPHP Bulog untuk masyarakat.
Diketahui, kegiatan tersebut menjadi bagian dari sinergi Polres Kudus bersama Bulog, terutama jajaran Polsek Kudus Kota. Selain itu, GMP sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan pokok masyarakat, sekaligus langkah antisipatif terhadap gejolak harga beras di pasaran saat sekarang.
‘’Beras yang dijual hari ini ada 200 paket atau setara satu ton beras SPHP Bulog. Jadi per paket 5 kilogram beras,’’ ungkap Kapolsek Kudus Kota, AKP Subkhan, di temui di halaman Mapolsek Kudus Kota, Jumat pagi.
Disinggung harga, Subkhan menyebut, sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Bulog Rp57.500 per 5 kilogram. Harga jual tersebut masih dibawah harga pasaran saat ini yang mencapai Rp68.500 per lima kilogram.
Dengan demikian, kegiatan ini merupakan bentuk nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat, tidak hanya dalam aspek keamanan, tetapi juga dalam membantu pemulihan ekonomi dan menjaga keseimbangan harga pangan di Kudus.
‘’Gerakan Pangan Murah ini upaya kami dalam membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau,’’ tandasnya.
Salah satu pembeli, Rouf pun mengucapkan terima kasih adanya program GPM dari Polsek Kudus Kota ini. Menurutnya, harga beras yang dijual di Polsek Kudus Kota lebih murah dari yang dijual di pasar.
‘’Harga beras yang dijual di Polsek Kota hari ini lebih murah dibanding di pasar. Ada selisih sekitar Rp 10.000 – an,’’ ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolres Kudus, AKBP Heru Dwi Purnomo menyampaikan GPM merupakan bentuk nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat, tidak hanya dalam aspek keamanan, tetapi juga dalam membantu pemulihan ekon
omi dan menjaga keseimbangan harga pangan.
Ia menegaskan, distribusi melalui Polsek jajaran dimaksudkan agar jangkauan penyaluran lebih merata dan bisa menjangkau lapisan masyarakat yang membutuhkan di berbagai kecamatan.
‘’Kami ingin masyarakat tidak hanya merasakan aman secara fisik, tetapi juga aman secara ekonomi. Terutama dalam menghadapi tekanan harga pangan,” tambahnya.
Sambung Heru, dengan pola distribusi yang melibatkan seluruh Polsek, GPM Polres Kudus memastikan bahwa program ini bukan hanya seremonial di pusat kota, tetapi berdampak langsung hingga ke tingkat desa. Masyarakat yang membeli beras hanya perlu membawa identitas diri dan hadir sesuai waktu yang ditentukan oleh masing-masing Polsek.
‘’Kami percaya, menjaga harga dan pasokan pangan sama pentingnya dengan menjaga ketertiban umum. Polri harus menjadi bagian dari solusi, tidak hanya menjadi pengamat,’’ pungkasnya. (han/rit)