29.5 C
Semarang
Selasa, 12 Agustus 2025

Cegah Bullying, Dinas Pendidikan Perkuat Kelembagaan

JATENGPOS.CO.ID SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pendidikan (Disdik) mengajak masyarakat, khususnya kalangan orang tua siswa untuk mencegah terjadinya “cyber bullying” terhadap anak-anak melalui perangkat gawai.

Kepala Disdik Kota Semarang Bambang Pramusinto, menjelaskan upaya pencegahan “bullying” di sekolah sebenarnya sudah ada, termasuk inovasi-inovasi yang dilakukan sekolah.

“Tapi kan namanya bentuk-bentuk kekerasan, bentuk ‘bullying’ di satuan pendidikan karena pengaruh-pengaruh media sosial ini kan juga berkembang,” katanya. Hal tersebut disampaikannya saat kegiatan Ngopi Bareng (Ngobrol Penting Bersama Stakeholder Pendidikan) bertema “Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan”.

Ia mengatakan bahwa kasus kekerasan atau perundungan yang terjadi secara fisik biasanya mudal terdeteksi, tetapi jika sifatnya sosial melalui gawai akan susah terdeteksi dan dikendalikan. “Sekarang ini kan ada yang namanya ‘cyber bullying’. Nah, itu handphone ini kan kita enggak bisa mengendalikan sendiri, sekolah enggak bisa mengendalikan sendiri, tapi harus bareng-bareng,” katanya.

Baca juga:  Virdian Tri Sulistyanto, S.Psi, Penyuluh KB Mranggen Demak Raih Juara II PKB Teladan tingkat Provinsi Jawa Tengah

Sebab, kata dia, anak-anak biasanya bermain gawai bersama kawan-kawannya, termasuk di rumah juga sehingga membutuhkan peran orang tua dalam melakukan pengawasan.

Menurut dia, selama ini kasus kekerasan terhadap anak dan perundungan juga tidak selalu terjadi di sekolah sehingga membutuhkan tanggung jawab bersama seluruh pihak terkait.

“Makanya ini kami adakan diskusi supaya pemahaman masyarakat ini berubah. ‘Bullying’, kekerasan, ya, jadi tanggung jawab bersama. Mungkin penanaman karakter, kan pendidikan itu mulai dari keluarga, lingkungan, baru sekolah,” katanya.

Mengenai “cyber bullying”, ia menyarankan edukasi dimulai dari keluarga, yakni orang tua harus mulai memperhatikan apa yang dilihat anak-anak mereka di gawai.

“Anak-anak itu yang dilihat di handphone apa yang dilihat. Terus bagaimana interaksi dengan teman-temannya. Jangan sampai mereka melakukan ‘cyber bullying’ ke teman-temannya, termasuk di sekolah,” kata Bambang.

Baca juga:  Sidang Gugatan, Apindo Jateng Minta Keputusan Gubernur tentang UMP 2021 Dicabut

Sementara itu, Ketua Komisi D Mualim mengingatkan para orang tua untuk mengubah pola pikir selama ini bahwa pendidikan adalah tanggung jawab pihak sekolah saja.

“Di dunia pendidikan ini harus komunikasi, orang tua nitipkan ke sekolahan itu, jangan setelah diterima dilepas. Tapi harus benar-benar dilibatkan. Bagaimana perkembangannya, hasilnya seperti apa, sikapnya anakku seperti apa,” katanya. Sebaliknya, kata dia, guru juga harus memberikan informasi yang sebenar-benarnya tentang perkembangan anaknya selama menempuh pendidikan di sekolah tersebut. (sgt)


TERKINI

153 Regu Ramaikan Lomba Gerak Jalan Pelajar

Rekomendasi

Lainnya