35 C
Semarang
Sabtu, 18 Oktober 2025

Perpustakaan UMK Padukan Inovasi Digital dan Pelestarian Budaya Kudus

JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Perpustakaan Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar Talkshow Budaya & Pariwisata Kudus 4.0 dengan mengusung tema ‘’Menyatukan Inovasi Digital dan Pelestarian Budaya Menuju Pariwisata Unggul’’, di Pojok Kekudusan Perpustakaan Lantai 3 UMK.

Kegiatan ini menjadi ajang diskusi strategis yang mempertemukan akademisi, pelaku pariwisata, komunitas budaya, serta generasi muda untuk membahas sinergi antara kemajuan teknologi dan pelestarian budaya lokal. Sedang narasumber, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus Arief Zuli Tanjung, dan konten kreator pariwisata, Fifi Lia Rumita.

Kepala Perpustakaan UMK, Firman Al-Mubaraq mengatakan, Kudus memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang luar biasa. Mulai dari warisan religi Sunan Kudus, tradisi Dandangan, hingga kuliner khas seperti jenang Kudus.

Baca juga:  Warga Tuntut Ganti Rugi Atas Kerusakan Rumah Akibat Pembangunan Hotel Sato

‘’Melalui sentuhan teknologi digital, kita dapat mengemas potensi ini secara kreatif dan menjangkau audiens yang lebih luas. Baik nasional maupun internasional,” ujarnya.

Sedang Kabid Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Kudus, Arief Zuli Tanjung, dalam paparannya menyebut globalisasi dan kemajuan teknologi membawa perubahan pola konsumsi budaya, khususnya di kalangan generasi muda. Risiko lunturnya minat terhadap tradisi dan seni lokal dapat terjadi jika tidak ada strategi adaptasi yang tepat.

‘’Teknologi dapat menjadi media efektif untuk dokumentasi, promosi, dan edukasi budaya. Contoh penerapannya, pembuatan virtual tour destinasi budaya Kudus, digitalisasi arsip kesenian, promosi event budaya melalui media sosial, hingga pembuatan content creator lokal yang fokus pada potensi daerah,’’ jelasnya.

Baca juga:  Balai Jagong Kudus Dilarang Untuk PKL Berjualan

Sedang Konten Kreator Pariwisata, Fifi Lia Rumita menjelaskan, konten kreator menjadi jembatan antara destinasi wisata dan audiens global. Melalui foto, video, dan cerita digital, destinasi Kudus dapat dikenal secara luas tanpa batas jarak dan waktu.

Selain itu, memahami cerita dan filosofi di balik setiap tradisi atau destinasi agar konten tidak sekadar visual, tetapi juga mengedukasi. Mengemas konten dengan gaya yang menarik untuk generasi muda, seperti short video, storytelling, dan reels/TikTok.

‘’Tantangannya yaitu persaingan konten yang ketat, tren yang cepat berubah, dan keterbatasan sumber daya. Jadi, harus riset tren terbaru, eksplorasi sudut pandang unik, serta memanfaatkan teknologi editing dan analytics untuk meningkatkan jangkauan,’’ tutupnya. (mas/han/rit)


TERKINI


Rekomendasi

...