24 C
Semarang
Selasa, 21 Oktober 2025

Dibakar Massa Aksi, Bangunan Gedung DPRD Solo Tinggal Kerangka

JATENGPOS.CO.ID, SOLO- Gejolak aksi massa memprotes arogansi polisi dan penolakan kenaikan tunjangan DPR RI berujung pembakaran sejumlah fasilitas negara. Salah satunya, gedung DPRD Solo tidak luput dari amukan massa pada Sabtu (30/8/2025) dini hari.

Satu unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang hendak menuju gedung DPRD Solo, Kecamatan Laweyan melakukan pemadaman sempat dihadang massa. Mobil Damkar itu datang sekira pukul 01.50 WIB. Namun sebelum sampai ke Gedung DPRD Solo, dihadang massa yang masih bersiaga.

“Mundur, mundur, mundur kowe ayoo,” teriak massa ke tim damkar, Sabtu (30/8/2025) dini hari.

Bahkan, sejumlah massa ada yang menaiki mobil Damkar itu. Pada akhirnya, mobil Damkar tersebut putar balik. Saat melaju ke arah berlawanan dari kantor DPRD Solo, mobil Damkar itu dikawal massa menggunakan motor.

Berdasarkan berbagai sumber dihimpun api mulai melumat gedung itu sekitar pukul 1.15 WIB, massa terus mencoba membesarkan api pada bangunan yang terbakar, mereka membakar sampah di dekat gedung, hingga menembakkan kembang api pada kaca lantai 2 yang terbakar.

Baca juga:  Banjir Grobogan, Wagub Jateng "Ndeprok" Bersama Pengungsi

“Revolusi, revolusi,” teriak massa berkali-kali saat gedung itu mulai terbakar hebat. Api pun menjalar hingga ke atap gedung yang membuat api semakin besar. Selain membakar gedung, massa juga melakukan perusakan hingga penjarahan fasilitas publik di sekitar gedung DPRD Solo.

Menjelang subuh, meski api akhirnya berhasil dipadamkan petugas pemadam kebakaran namun kondisi bangunan sudah terbakar total.

Informasi menyebutkan gedung yang terbakar kantor Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Solo yang posisi paling depan di pinggir jalan. Bangunan terpisah dengan lainnya di kompleks DPRD sehingga api tidak sampai merambat gedung lainnya.

Sabtu (30/8/2025) pagi terlihat gedung itu tinggal kerangka bangunan dan atap genting. Ketua DPRD Kota Solo, Budi Prasetyo, menyesalkan kejadian tersebut. Ia menegaskan, pihaknya sama sekali tidak menerima informasi adanya rencana aksi ke Kantor DPRD.

Baca juga:  MERESAHKAN !!! Judi Online Disusupkan ke Website Pemerintah !

“Kejadian tidak mampu kami antisipasi. Kita di DPRD tidak tahu sama sekali berkaitan dengan rencana aksi yang akan diadakan di gedung dewan. Sejak siang informasinya hanya terpusat di Mako Brimob Manahan. Jadi kami juga biasa saja, tidak ada persiapan pengamanan khusus di DPRD,” ujar Budi.

Diperkirakan pergeseran massa ke Ngarsopuro, Gladak, hingga akhirnya ke DPRD membuat situasi di luar perkiraan. Bahkan, massa yang datang sudah tidak lagi mengenakan atribut ojol.

“Atribut mereka kita lihat sudah tidak memakai atribut teman-teman ojol. Memang agak sulit membedakan. Pamdal di DPRD sudah bersiap, tapi karena jumlah massa luar biasa banyak dan tidak terkendali, akhirnya terjadi perusakan papan nama DPRD, pos satpam, berlanjut ke ruangan, hingga pembakaran,” ungkapnya. (ade/dsb/muz)


TERKINI

Pemprov Jateng-PT KAI akan Bangun Stasiun Batang


Rekomendasi

...