JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Sejumlah petugas keamanan dari unsur TNI dan Polri, serta aparat keamanan lainnya di Kabupaten Kudus, melakukan penjagaan di perbatasan hingga fasilitas umum (Fasum) yang ada di wilayah Kabupaten Kudus. Menyusul gelombang unjuk rasa di Jawa Tengah mulai meluas.
Komandan Kodim (Dandim) 0722/Kudus, Letkol Inf Hemawan Setya Budi melalui Kepala Staf Kodim (Kasdim), Mayor Inf Muhlisin mengatakan, penebalan pasukan dilakukan setelah melihat dinamika demonstrasi di daerah tetangga seperti Jepara dan Grobogan.
āāPengawasan kami perketat, terutama di wilayah perbatasan Kudus-Demak, Kudus-Jepara, Kudus-Pati, dan Kudus-Grobogan,āā ungkap Muhlisin, di Pendapa Kabupaten Kudus, Senin (1/9).
Adapun jumlah personel yang diturunkan, Muhlisin menyebut, selain dari anggota Kodim 0722/Kudus dan dua Satuan Setingkat Pleton (SST), juga ada dari unsur Polri dan instansi lain.
Teknisnya, selain dengan sistim stasioner, para petugas keamanan tersebut juga melakukan patroli wilayah setiap tiga jam sekali secara terbuka. Serta patrol secara tertutup yang dilaksanakan oleh personel intelijen daerah.
āāPatroli secara acak dilaksanakan, untuk menghindari deteksi massa dan meredam penyebaran informasi provokatif yang berpotensi memicu keresahan,āā paparnya.
Masih kata Muhlisin, selain fasum yang dijaga ketat, petugas keamanan juga di tempatkan di lokasi yang menjadi sasaran massa. Seperti gedung DPRD Kabupaten Kudus, Mapolres Kudus, komplek Pendapa Kabupaten Kudus hingga kediaman Menteri ATR/BPN Nusron Wahid.
āāKami juga melakukan pengawasan di objek vital, seperti kawasan perusahaan besar dan pusat perbelanjaan. Toko swalayan, toko emas, dan perusahaan besar juga jadi fokus penjagaan. Kami antisipasi kemungkinan penjarahan,ā tandasnya.
Kapolres Kudus, AKBP Heru Dwi Purnomo menambahkan, sejumlah personel dari Polres Kudus telah diturunkan ke titik rawan. Penjagaan dilakukan secara ketat di pusat kota hingga perbatasan, serta di kawasan objek vital.
āDi DPRD ada delapan personel berjaga. Selain itu, patroli rutin terus dilakukan untuk memantau pergerakan massa agar tidak berujung kerusuhan atau penjarahan,ā jelasnya.
Heru memastikan, Polres Kudus berkomitmen mengawal situasi dengan pendekatan humanis namun tegas,āāKami fokus menjaga Kudus tetap aman. Antisipasi sejak dini lebih baik, daripada harus berhadapan dengan kerusuhan,āā pungkasnya. (han/rit)











