30.4 C
Semarang
Rabu, 17 September 2025

Program JKN Bikin Krisna Tenang Jalani Perawatan Jantung

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Lebih dari satu dekade berjalan, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberikan banyak manfaat yang nyata bagi banyak kalangan masyarakat di Indonesia dalam hal pelayanan kesehatan. Mudahnya akses pelayanan dan minimnya iuran adalah beberapa faktor Program JKN menjadi pilihan utama masyarakat.

Beragam jenis penyakit dijamin oleh Program JKN baik penyakit non kronis maupun kronis seperti penyakit jantung dan paru-paru.

Lilik Krisna Mahardika (43), warga asal Kelurahan Bangetayu Wetan, Genuk, Semarang ini telah merasakan manfaat langsung Program JKN ketika dirinya harus dirawat inap karena didiagnosa penyakit jantung dan paru-paru. Awal mulanya ia merasakan gejala yang tidak normal pada tubuhnya dan mengganggu aktifitasnya.

“Sekitar beberapa hari lalu perut terasa nyeri, saat itu saya sama sekali tidak ada asupan makan atau minum, setiap habis minum itu biasanya dua jam langsung keluar lagi, tiap makan juga begitu, satu jam keluar lagi, muntah-muntah terus, jadi tidak ada asupan yang mau masuk,” ungkapnya, saat ditemui di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), Senin (1/9/2025).

Atas keluhan-keluhan yang ia rasakan tersebut, ditemani sang istri, Krisna berinisiatif melakukan pemeriksaan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Setelah dilakukan berbagai pengecekan dan pemeriksaan di FKTP, oleh dokter yang memeriksa ia didiagnosa ada kelainan ritme pada jantung sehingga dirinya harus dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari FKTP, Krisna diberikan rujukan ke Rumah Sakit Unimus.

Baca juga:  Deflasi, Harga Komoditas Pangan di Jateng Terjaga

“Rumah Sakit Unimus menurut saya baik dari segi pelayanan, perawat, dan dokter banyak senyumnya. Fasilitasnya juga memadai. Administrasi juga terbilang cepat, bahkan kami masuk sekitar jam sepuluh malam terus dapat kamar itu jam sebelas malam kurang, jadi tidak ada satu jam menunggu,” jelasnya.

Pola hidup yang kurang baik disinyalir menjadi salah satu factor timbulnya penyakit di tubuh Krisna. Berprofesi sebagai driver dan agen perjalanan membuatnya sering begadang dan ditambah kebiasaan buruk merokok, bahkan dirinya biasa menghisap rokok dua hingga tiga bungkus setiap harinya.

“Sepertinya pola hidup juga pengaruh, ya bagaimana lagi kegiatan saya banyak di malam hari. Mempersiapkan armada pastinya ya sambil merokok. Kalau lapar ya malam-malam adanya mie instan, jadi hampir setiap hari saya makan mie instan, bahkan sekali makan bisa dua bungkus, tambah merokok dan minum kopi sachet,” terang Krisna.

Terdaftar sebagai peserta Program JKN sejak tahun 2016 pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Pemda atau Universal Health Coverage (UHC) dari Pemerintah Kota Semarang, membuat Krisna lega dan mengurangi beban pikirannya dikala mengalami kondisi seperti yang ia alami saat ini.

Baca juga:  Upaya Keras XL Axiata Hadirkan Internet Tercepat

Dalam memanfaatkan Program JKN, Krisna tidak merasakan adanya kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan, justru berbagai macam kemudahan ia dapatkan. Tindakan medis berbiaya besar seperti rontgen jantung dan paru-paru serta pemberian obat-obatan semuanya dijamin oleh Program JKN tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.

“Kalau tidak ada BPJS Kesehatan ya menurut saya sulit, semua tahu lah kalau sakit dan masuk ke rumah sakit itu pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi saya kira adanya Program JKN ini sangat membantu masyarakat seperti saya ini,” tambahnya.

Krisna berharap pelayanan kesehatan yang diberikan dalam Program JKN tetap dipertahankan seperti saat ini, bahkan bisa lebih ditingkatkan dari waktu ke waktu agar masyarakat tetap memiliki jaminan kesehatan yang memadai.

“Semua bagus pelayanannya, sebelumnya beberapa kali pakai JKN di rumah sakit lainnya juga tidak ada perbedaan. Sukses selalu buat BPJS Kesehatan, semoga ke depannya lebih maju. Terima kasih BPJS Kesehatan dan pemerintah,” tutup Krisna.(aln)



TERKINI

Rekomendasi

Lainnya