JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Komisi D DPRD Karanganyar melakukan kunjungan langsung ke Satuan Program Pemenuhan Gizi (SPPG) di Blembem, Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo. Pihaknya menemukan beberapa hal yang patut diperbaiki agar program tersebut lebih maksimal manfaatnya untuk masyarakat.
“Kemarin saya tepatnya di hari Rabu, 10 September 2025 selaku Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Karanganyar, berkesempatan melakukan kunjungan langsung ke SPPG di Plesungan. Kunjungan ini kami lakukan sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjalankan fungsi pengawasan, khususnya di bidang Kesehatan, Pendidikan, serta kesejahteraan masyarakat yang menjadi perhatian Komisi D,” ungkap Tiara Puspita pada wartawan, Senin (15/9).
Dalam kesempatan tersebut, KomisiD DPRD Karanganyar mengecek kondisi sarana dan prasarana yang ada di SPPG tersebut. Pihaknya meninjau langsung kegiatan yang berlangsung, serta mendengarkan masukan dari pengelola maupun masyarakat sekitar.
“Hal ini penting untuk memastikan bahwa SPPG benar-benar dapat menjalankan perannya secara optimal, baik sebagai tempat pelayanan maupun sebagai fasilitas yang mendukung aktivitas masyarakat,” ungkapnya.
Dari hasil kunjungan ini, politisi PKB Karanganyar ini melihat adanya beberapa hal positif yang patut diapresiasi. Pihaknya ingin memastikan bahwa program pemenuhan gizi berjalan efektif, tepat sasaran, serta memberikan dampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam upaya menurunkan angka stunting di Karanganyar. Namun, ia mengaku juga masih terdapat sejumlah catatan yang perlu segera mendapat perhatian, terutama terkait peningkatan fasilitas dan dukungan pemerintah daerah.
“Kami di Komisi D akan membawa hasil temuan ini ke forum DPRD agar bisa ditindaklanjuti dalam bentuk kebijakan maupun anggaran, sehingga manfaat keberadaan SPPG semakin dirasakan oleh masyarakat luas,” terangnya.
Di SPPG tersebut, Tiara mendapati fasilitas untuk mengantarkan makanan hanya ada dua kendaraan transportasi untuk mengirim Makan Bergizi Gratis (MBG) ke 40 titik sekolah di Gondangrejo. Apalagi MBG tersebut tidak hanya diberikan kepada anak-anak sekolah melainkan juga diperuntukkan untuk Ibu hamil, serta menyusui yang nominal anggarannya berbeda.
“Jika anak-anak sekolah per@ nya dihitung 8.000 sedangkan untuk ibu hamil dan menyusui itu 10.000, terdapat selisih 2.000,” ujar Tiara. (yas/rit)