JATENGPOS.CO.ID, KEBUMEN- PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan peran aktif dalam mendorong UMKM binaannya menembus pasar global. Ekspor perdana produk keranjang serat alam karya PT Agrominafiber Java Indonesia, resmi dilepas di Kebumen, Selasa (16/9/2025).
Seremoni pelepasan ekspor di Kebumen juga dihadiri Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kemendag, Deden Muhammad Fajar Shiddiq. Turut serta jajaran stakeholder bersama VP CSR & SMEPP Management Pertamina, Rudi Ariffianto; VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso; Bupati Kebumen, Hj. Lilis Nuryani.
VP CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero), Rudi Ariffianto mengatakan, pelepasan ekspor ini menjadi bukti nyata pendampingan UMKM. Ia menyebut Pertamina terus membuka peluang agar produk lokal bisa naik kelas dan diterima di pasar internasional.
“Pertamina berkomitmen untuk terus mendukung UMKM naik kelas melalui pelatihan, pameran, business matching, hingga fasilitasi akses pembiayaan. Ekspor perdana ini bukti promosi dan pendampingan berkelanjutan mampu meningkatkan kepercayaan buyer internasional,” kata Rudi.
Dijelaskan, sebanyak enam kontainer berisi hampir 10 ribu keranjang serat alam diberangkatkan menuju Amerika Serikat. Nilai transaksi ekspor mencapai USD 57.200 atau setara Rp957 juta.
“Produk dikirim melalui Pelabuhan Tanjung Mas Semarang menuju Pelabuhan Long Beach, AS. Setelah tiba, keranjang asal Kebumen itu akan dipasarkan di 1.700 Ross Department Store di New York,” jelasnya.
Bupati Kebumen, Hj. Lilis Nuryani, yang hadir dalam acara pelepasan menyampaikan apresiasinya. Ia menilai pemberdayaan kelompok UMKM perajin serat alami dapat memperkuat ekonomi lokal.
“Pemberdayaan kelompok UMKM perajin serat alami dapat mendorong kemajuan usaha kecil sekaligus meningkatkan perekonomian Kebumen,” ujar Lilis.
Perlu diketahui, PT Agrominafiber Java Indonesia berdiri pada 2020 dengan usaha awal di bidang perikanan. Potensi pelepah pisang di sekitar wilayah kemudian mendorong transformasi usaha menjadi kerajinan serat alam.
Agrominafiber berkembang sebagai pemasok bahan baku pelepah pisang dan pandan ke Yogyakarta, Bali, dan Tangerang. Pendiri usaha, Rudi Hermawan bersama istrinya Novita, lalu berinovasi menghasilkan produk keranjang, karpet, hingga lampu anyaman.

Pertamina mendampingi Agrominafiber melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Dukungan diberikan lewat PFPreneur, Pertamina UMK Academy, dan Pertamina SMEXPO.
Program tersebut mencakup pelatihan intensif, pendampingan bisnis, fasilitasi pameran, temu bisnis, hingga sertifikasi HAKI. Semua dukungan diarahkan agar UMKM mampu bersaing di pasar global.
Pada 2023, Agrominafiber berhasil menembus pasar internasional dengan ekspor 1.000 lampshade ke Argentina senilai Rp400 juta. Transaksi itu tercatat melalui ajang Inacraft Oktober 2023.
Kini, Agrominafiber memberdayakan 80 penyedia bahan baku yang sebagian besar perempuan berusia 40–60 tahun. Selain itu, ada 15 pengrajin dan karyawan serta tiga tenaga pemasaran online yang terlibat dalam usaha.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menilai, capaian ini sejalan dengan misi pemerintah dalam memperkuat industri kreatif. Ia menekankan strategi komunikasi dan promosi yang tepat menjadi kunci produk lokal berdaya saing global.
“Keberhasilan ekspor ini menunjukkan produk lokal memiliki daya saing global jika didukung strategi komunikasi, branding, serta promosi yang tepat. Pertamina akan terus membuka akses pasar lebih luas bagi UMKM binaan, sejalan dengan Asta Cita Pemerintah,” ujar Fadjar.(aln)