27.7 C
Semarang
Kamis, 25 September 2025

Gubernur Ahmad Luthfi Minta Harga Cabai Harus Tetap ‘Pedas’

JATENGPOS.CO.ID, MAGELANG  –  Suasana Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Senin 22 September 2025 pagi begitu meriah. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi ikut turun ke kebun cabai, menanam dan memetik bersama para petani.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyerahkan bantuan CSR kepada koperasi tani sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Kelompok Tani Kembang Sari menjadi salah satu bukti suksesnya program Ngopeni Tandur Nglakoni Makmur. Tanaman cabai rawit yang ditanam sejak Agustus 2024 kini berumur 275 hari dan sudah 55 kali dipanen dengan frekuensi setiap lima hari sekali.

Selain itu, Koperasi Pancarga Tani Gemilang yang menaungi 2.000 petani dengan luas lahan 600 hektare mampu memproduksi rata-rata 3.000 ton cabai setiap enam bulan. Keberadaan koperasi ini dinilai strategis karena menjaga stabilitas pasokan cabai sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Baca juga:  Musyda Muhammadiyah Kabupaten Semarang Diikuti 39 Orang Calon, Satu Calon Menyatakan Mundur

Program tersebut juga mendapat dukungan dari PT BPR BKK Jateng (Perseroda) yang menyalurkan kredit murah dengan bunga 7,2% per tahun serta bantuan CSR senilai Rp100 juta. Skema pembiayaan yang langsung disalurkan untuk kebutuhan produksi membuat ekosistem pertanian menjadi lebih sehat, transparan, dan berkelanjutan.

Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya menjaga harga cabai tetap menguntungkan petani.

“Kami ingin harga cabai harus tetap ‘pedas’, begitu panen melimpah jangan sampai harganya justru tidak sepedas rasanya. Syukurlah, inflasi Jawa Tengah masih terkendali dan menjadi salah satu yang terbaik secara nasional. Ini berkat kerja sama seluruh pihak, termasuk peran besar petani,” ujarnya.

Bupati Magelang Grengseng Pamuji menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah provinsi dan pusat.

Baca juga:  Emak-Emak di Tegal Ikut Dukung Ganjar-Mahfud Bareng Pena Mas Ganjar

“Kehadiran Pak Gubernur adalah kehormatan dan penyemangat. Cabai di wilayah ini sudah dirintis sejak 10 tahun lalu, semoga upaya kita membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan petani,” katanya.

Sementara itu, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Agung Sunusi, menegaskan posisi Kecamatan Pakis sebagai sentra utama cabai nasional.

“Di sini ada Champion Cabe Indonesia yang mengatur pola tanam. Dengan koordinasi lintas daerah, Magelang diharapkan mampu menyuplai wilayah-wilayah yang defisit cabai,” jelasnya.

Momentum panen cabai ini menjadi simbol kolaborasi antara petani, koperasi, BUMD, dan pemerintah. Ke depan, pola serupa diharapkan bisa direplikasi di kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, tidak hanya untuk cabai tetapi juga komoditas pertanian lainnya. (jan)


TERKINI

Rekomendasi

...