JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Minat investasi di Indonesia terus menanjak, termasuk di Jawa Tengah. Tren ini sebagian besar digerakkan oleh kalangan muda yang kini semakin aktif menanamkan modal di pasar keuangan.
Kepala Perwakilan BEI Jateng 1, Fani Rifqi mengungkapkan, jumlah investor pasar modal nasional telah mencapai sekitar 19 juta orang. Dari jumlah tersebut, 7 juta tercatat sebagai investor saham.
“Pencapaian tersebut masih relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 280 juta jiwa,” katanya, saat acara Idola Business Gathering bertema “Investasi Cerdas, Rakyat Sejahtera Indonesia Maju”, di Hotel Ibis Style Semarang, Selasa (23/9/2025).
Ditambahkan, untuk saham, jumlah investor baru sekitar dua persen. Sementara di Malaysia sudah 13 persen, bahkan Singapura hampir 50 persen.
Menurutnya, sekitar 70 persen investor BEI berasal dari generasi di bawah 30 tahun. Kondisi ini menandakan adanya pergeseran cara pandang generasi muda terhadap pengelolaan keuangan.
“Generasi milenial dan Z tidak puas hanya dengan tabungan atau deposito. Mereka mulai masuk ke reksadana, sukuk, bahkan saham,” ungkapnya.
Fani optimistis, tren investasi anak muda bisa mendorong transformasi dari masyarakat penyimpan (saving society) menjadi masyarakat investor (investment society).
“Kalau tren ini berlanjut, Indonesia akan punya generasi yang lebih cerdas dalam mengelola keuangan, termasuk di Jawa Tengah yang terus tumbuh minat investasinya,” tegasnya.(aln)












