30 C
Semarang
Minggu, 14 Desember 2025

Sempat Beralih ke Gunung Gajah, Hari Terakhir Gantole Telomoyo Cup IX 2025 Akhirnya Bisa Take Off di Puncak Telomoyo

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN- Kejuaraan Terbuka Gantole Telomoyo Cup IX 2025 sempat terkendala cuaca kurang bersahabat, hinggal lokasi take off dialihkan ke Gunung Gajah, akhirnya bisa dilaksanakan dari puncak gunung Telomoyo di hari terakhir lomba pada Sabtu (27/9/2025).

Humas panitia, Tagor Siagian mengungkapkan, para pilot peserta kejuaraan terbang lintas alam mengawali lomba dari take off area di gunung Telomoyo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang sekitar pukul 13.00 WIB.

Sebelumnya, panitia penyelenggara meniadakan lomba hari pertama Rabu (24/9/2025) dan Kamis (25/9/2025) karena pertimbangan kabut tebal yang menyelimuti kawasan puncak gunung Telomoyo.

Gelaran ini seharusnya berlangsung sejak Selasa (23/9/2025) hingga Minggu (28/9/2025) hari ini, dengan lokasi pendaratan di lapangan Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Sempat dilakukan pemindahan lokasi take off karena kendala cuaca berawan dan kabut pada Jumat (26/9/2025). Para pilot yang mestinya mengawali lomba dari puncak gunung Telomoyo (1.900 mdpl) masuk Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, terpaksa teralihkan ke puncak gunung Gajah (1.200 mdpl) masuk Desa Novosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Cuaca sepanjang hari itu puncak gunung Telomoyo tertutup kabut tebal. Terlebih dua ronde lomba, sebelumnya, telah dibatalkan pimpinan lomba karena cuaca kurang bersahabat tersebut.

Wakil Pimpinan Lomba, Munandar menyampaikan, akibat kondisi cuaca di puncak gunung Telomoyo yang selalu berkabut, dua ronde lomba batal terlaksana. Keputusan pemindahan lokasi take off dari puncak Telomoyo ke puncak gunung Gajah.

Disebutkan, berdasarkan informasi perkembangan dan dinamika cuaca dari weather forecast (ramalan cuaca) kondisi puncak Telomoyo masih kurang memungkinkan. Sehingga keputusan pindah take off dari gunung Gajah diambil agar para peserta bisa berlomba.

Baca juga:  Service Project Rotary Club of Semarang Bojong di Tambak Lorok

“Cuaca di puncak gunung Gajah sebenarnya juga tidak lebih bagus dari puncak Telomoyo. Karena arah angin yang berubah-ubah. Sehingga para peserta baru bisa terbang melaksanakan lomba pada pukul 14.30 WIB. Informasi ramalan cuaca, angin bakal berhembus dari arah kanan setelah pukul 14.00 WIB,” ujar pengurus FASI (Federasi Aero Sport Indonesia) DIY yang yang akrab disapa Bendhol ini.

Itupun disiasati, lanjut Bendhol, dengan menerjukan lebih dulu 7 pilot junior saat cuaca mereda. Disusul kemudian para pilot senior.

Pemindahan lokasi take off dari puncak gunung Telomoyo ke puncak gunung Gajah dinilai para pilot keputusan yang tepat. Justru menjadi tantangan untuk mendapatkan thermal bisa mengangkat layangan terbang lebih tinggi.

LANDING: Detik-detik peserta Kejuaraan Gantole Telomoyo Cup IX 2025 mendarat di area persawahan lapangan Sraten Kecamatan Tuntang setelah take off dari puncak gunung Telomoyo. FOTO:MUIZ/JATENGPOS

Salah satu peserta asal DKI Jakarta, Danny Leowardy, menyampaikan tidak mempermasalahkan pemidahan lokasi take off. Meski seharusnya dalam lomba cross country pilot butuh thermal lebih tinggi. Justru lomba menjadi tantangan pacu adrenaline.

“Lomba juga baru bisa mulai setelah tengah hari. Dari beberapa task yang harus dikerjakan, tadi cuma goal (bisa mengerjakan) satu task, yakni di Bukit Cinta,” jelasnya.

Ia menceritakan saat di ketinggian, angin yang tak bersahabat demi mengejar thermal yang hanya muncul di satu titik, yakni di atas Bukit Cinta. Angin kencang dari sisi kiri begitu bertahan tak lama angin berubah.

“Cuaca kurang baik, angin juga berhembus kuat dari belakang. Jadi ada satu dua yang take off itu angin masuk dari kiri dan nyolong-nyolong juga take off-nya. Kebetulan sudah hampir sore, jadi tidak ada thermal naik, cuma ada di atas Bukit Cinta dan dari beberapa task, kami cuma bisa lewat satu poin,” tandas penyandang juara kejuaraan Gantole Telemoyo Cup tahun lalu ini.

Baca juga:  Sambut HUT ke-70 Lantas Bhayangkara, Satlantas Polrestabes Semarang Gelar Doa Bersama Komunitas Ojek Online

Kejuaraan ini menjadi pemandangan menarik bagi ratusan penonton yang memadati area lapangan Sraten. Pengunjung tak hanya menantikan para atlet atau pilot beradu ketangkasan di udara, tapi juga menikmati aneka sajian kuliner serta pertunjukan kesenian tradisional.

Selama kejuaraan berlangsung, mulai siang hingga sore hari berbagai grup kesenian ditampilkan. Beragam penampilan kesenian tradisional di antaranya Jaran Kepang Sanggar Ibunda dari Sraten, Turonggo Budoyo Putro (Desa Kesongo Tuntang), Warok Baruklinting (Desa Bejalen Kecamatan Ambarawa).

Selanjutnya, Topeng Ireng Tunggal Budoyo (Desa Lopait Tuntang) dan grup Rodat Sekar Budoyo Taruman (Desa Truko Kecamatan Bringin). Selain itu juga ada puluhan stand UMKM yang menyajikan kuliner, mulai dari kuliner tradisional seperti ketan lupis, gendar pecel, sate kronyos.

Termasuk juga jajanan kekinian, seperti aneka bakaran sosis dan tempura, dimsum, dan minuman berbagai jenis. Pengunjung benar-benar betah menyaksikan kejuaraan juga kesenian sembari menikmati kuliner setempat.

Agenda Kejuaraan Terbuka Gantole Telomoyo Cup IX 2025 pada penutupan Minggu (28/9/2025) hari ini, diisi pengumuman para pemenang juara dengan hiburan kesenian tradisional dari warga sekitar. (muz)



TERKINI


Rekomendasi

...