27.6 C
Semarang
Rabu, 8 Oktober 2025

Solo Batik Fashion #17 Sajikan Panggung Tiga Masa

JATENGPOS.CO.ID, SOLO — Kota Solo kembali mengukuhkan diri sebagai Kota Batik Dunia melalui gelaran akbar Solo Batik Fashion (SBF) 2025. Menginjak tahun ke-17, event ini diselenggarakan di Bale Pangenggar, Taman Balekambang, Surakarta, mulai 3 hingga 5 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Batik Nasional.

Tema yang diusung “Dahulu Sekarang Nanti,” merefleksikan perjalanan batik sebagai warisan budaya yang terus berevolusi. Gelaran ini merupakan kolaborasi antara Pemkot Surakarta dengan Rama Dian Kencana dan Solo Fashion Week.

“SBF bukan sekadar panggung mode, tetapi juga panggung kebudayaan yang menghubungkan generasi. Tema ini menghadirkan narasi kuat mengenai perjalanan batik sebagai identitas bangsa,” jelas perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta.

Panitia penyelenggara, Rendy, menyebutkan SBF tahun ini tampil lebih segar. Salah satu perubahan mencolok adalah konsep panggung yang dibuat nol, rata, dan tanpa tingkatan (non-trap), berbeda dari tahun sebelumnya yang menggunakan panggung berundak.

Baca juga:  Dirut PLN Cek Langsung Kesiapan Listrik ASEAN Para Games XI

Konsep “Dahulu Sekarang Nanti” diwujudkan dalam format tiga hari yang berbeda, yakni Jumat (3/10) fokus pada desain batik murni dan tradisional (dahulu). Sedangkan Sabtu (4/10), panggung dibuka untuk desainer Solo dari berbagai latar belakang non-batik, bekerja sama dengan Solo Fashion Week, merepresentasikan dunia mode masa kini yang dinamis (Sekarang). Adapun Minggu (5/10): Kembali ke batik, menampilkan wajah baru batik yang penuh inovasi (Nanti).

Desainer senior Djongko Rahardjo menambahkan, setelah 17 tahun, SBF perlu tampilan yang lebih fresh dan tetap menjaga esensi batik yang bukan sekadar tekstil printing.

SBF 2025 akan menampilkan koleksi istimewa dari pembatik dan desainer ternama. Pembatik legendaris yang hadir di antaranya Batik Danar Hadi, Batik Semar, Batik Iskandartex Solo, Hadinata Batik, dan Afif Syakur. Sementara perwakilan APPMI Jawa Tengah menampilkan karya Djongko Rahardjo, Tuty Adib, dan Uzy Fauziah. Setiap hari, sebanyak delapan desainer akan menampilkan delapan look dengan tema khusus.

Baca juga:  Upaya Tekan Penyebaran Covid - 19, Tim Velox BIN Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Sukoharjo

Naomi sebagai penyelenggara menyoroti pentingnya event ini untuk mengedukasi anak muda mengenai proses batik asli, karena di pasar banyak beredar motif batik hasil printing.

Untuk menjaring talenta baru, SBF 2025 juga menggelar dua kompetisi besar, Lomba Desain Motif Batik (dengan 15 finalis dari 200 peserta) dan Lomba Desain Busana Ready to Wear (10 finalis dari 108 pendaftar).

“Kompetisi ini diharapkan menegaskan bahwa batik mampu tampil dengan wajah baru yang penuh prestise dan menumbuhkan kecintaan terhadap warisan budaya,” ungkap Naomi. (dea/rit)


TERKINI


Rekomendasi

...