31.7 C
Semarang
Selasa, 2 Desember 2025

JKN Berikan Kenyamanan dan Ketenangan Berobat Bagi Pensiunan



JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Lebih dari satu dekade, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi harapan masyarakat Indonesia dalam mengakses layanan kesehatan yang memadai. Berbagai inovasi layanan terus dihadirkan, mulai dari administrasi hingga pelayanan tatap muka maupun non tatap muka.

Terdaftar sebagai peserta JKN ibarat investasi kesehatan masa depan, karena penyakit bisa datang tanpa peringatan. Hal itu dialami Sri Mulyanti, warga Pucang Gading, Mranggen, Kabupaten Demak, yang merasakan langsung manfaat JKN saat terdiagnosis penyakit jantung.

“Saya ini pensiunan PNS jadi sudah terdaftar sejak zaman ASKES yang sekarang menjadi JKN, bersyukur sudah terdaftar sejak dulu jadi ketika tiba-tiba terkena sakit jantung ini setidaknya bisa mengurangi rasa khawatir,” ucapnya saat ditemui di Rumah Sakit KRMT Wongsonegoro (RSWN) Semarang, Kamis (2/10).

Sekitar tiga hingga empat tahun lalu, Sri Mulyanti mulai merasakan nyeri dada sebelah kiri dan sesak napas. Awalnya ia tak menyadari penyebabnya karena sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan serupa.

Baca juga:  Garuda Indonesia Siap Bantu Ahmad Luthfi Promosikan Produk Wisata Jawa Tengah

“Sekitar tiga sampai empat tahun yang lalu tiba-tiba saya mulai merasakan nyeri bagian dada sebelah kiri, kadang juga sesak nafas. Saya pun awalnya tidak tahu kenapa karena sebelumnya tidak pernah merasa seperti itu,” tambahnya.

Atas keluhan itu, ia memutuskan memeriksakan diri ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Dari pemeriksaan, diketahui ia menderita hiperkolesterol dengan kadar kolesterol mencapai angka 300.

“Ternyata kolesterol saya tinggi, karena itu darah saya juga mengental kemudian menyumbat aliran di jantung dan saya harus didiagnosis terkena penyumbatan jantung. Lalu diberi saran dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut ke spesialis jantung dan pembuluh darah, sehingga diberi rujukan ke RSWN ini,” ujarnya.

Sri Mulyanti sempat terkejut karena selama ini belum pernah mengalami penyakit yang membutuhkan perawatan intensif. Untungnya, ia hanya memerlukan kontrol rutin tanpa harus menjalani rawat inap.

“Syukur belum pernah rawat inap, kalau bisa ya jangan sampai. Untung sudah ketahuan sebelum parah, mungkin penyebabnya karena usia dan pola hidup saya yang jarang olahraga,” jelasnya.

Baca juga:  PGN Lakukan Integrasi Teknologi

Ia mengaku berbagai kemudahan pelayanan JKN sangat membantunya dalam menjalani pengobatan. Mulai dari pemeriksaan, pemberian obat, hingga administrasi, semua dirasakan berjalan lancar tanpa kendala berarti.

“Saya rasa pelayanannya baik, dokternya juga ramah dan informatif. Pelayanan obat juga bagus, administrasi cepat, serta tindakan pemeriksaan dan obat-obatan semua sudah ditanggung BPJS Kesehatan tanpa biaya tambahan,” terang Sri Mulyanti.

Kini, kondisi kesehatannya semakin membaik. Nyeri dada sudah jarang muncul, dan ia tetap disiplin kontrol serta patuh minum obat sesuai anjuran dokter.

“Kalau tidak ada BPJS Kesehatan, mungkin saya usahakan pakai dana sendiri semampu saya walaupun berat. Tapi ya jangan sampai tidak ada, karena program ini sangat membantu masyarakat,” ungkapnya.

Menutup perbincangan, Sri Mulyanti berharap BPJS Kesehatan terus meningkatkan manfaat layanan bagi masyarakat. Ia pun ingin agar program ini bisa menjangkau lebih banyak penjaminan penyakit di masa mendatang.(aln)



TERKINI


Rekomendasi

...

316 Relawan Pajak Siap Layani Wajib Pajak

SIG Bentuk Klaster Jagung di Rembang

KAI Operasikan KA Tambahan Lebaran

Motor Produksi AHM Honda ADV150 Jadi Skutik...

Jaga Pasokan Listrik, PLN Fokus Beli Batubara