30 C
Semarang
Rabu, 15 Oktober 2025

Stasiun Tawang Jadi Panggung Batik di Hari Batik Nasional

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang menggelar berbagai kegiatan bertema batik di Stasiun Semarang Tawang, Rabu (2/10/2025). Agenda ini digelar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2025.

Acara menghadirkan beragam aktivitas menarik mulai dari fashion show busana batik, bazaar UMKM, live music gamelan, hingga workshop membatik menggunakan canting. Seluruh kegiatan melibatkan langsung pelanggan kereta api yang hadir di stasiun.

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen KAI dalam melestarikan warisan budaya bangsa. Batik sebagai identitas Indonesia diangkat dalam berbagai format seni dan interaksi.

“Kami ingin para penumpang dapat lebih mengenal dan mengapresiasi kekayaan batik sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Melalui acara ini, KAI mengajak masyarakat untuk terlibat langsung dalam proses membatik menggunakan canting dan sekaligus mengenal sejarah batik lebih dalam,” ungkapnya.

Baca juga:  Pemerintah Perpanjang PPKM untuk Tetap Jaga Pengendalian Pandemi

Pagelaran fashion show menjadi salah satu daya tarik utama dalam acara ini. Koleksi karya Wastra Batik tampil memukau dengan filosofi batik sebagai simbol perjalanan rasa, selaras dengan tema Hari Batik Nasional 2025 “Merawit Rasa”.

Workshop membatik juga menarik perhatian pengunjung. Bersama Wastra Batik, pelanggan KA diajak melihat dan mencoba langsung proses membatik dengan motif khas Semarangan, Pekalongan, hingga Madura.

“Motif-motif khas seperti Batik Semarangan, Pekalongan, Asem, Lurik, Madura, hingga tenun dipraktikkan menggunakan canting, memberikan pengalaman autentik dan edukatif bagi pengunjung,” jelas Franoto.

Suasana semakin meriah dengan alunan live musik gamelan yang mengiringi jalannya acara. Nuansa tradisi Jawa kian terasa di tengah aktivitas modern stasiun, memberikan pengalaman berbeda bagi penumpang yang menunggu perjalanan.

Baca juga:  Pemprov Jateng Gandeng BSI untuk Kembangkan Ekonomi Pesantren

Bazaar UMKM lokal juga turut memeriahkan acara ini. Empat pelaku usaha dari Kota Semarang, yakni Ida Modiste, Anindya Batik, Katun Ungu, dan RDSHOP menghadirkan produk khas mulai dari makanan ringan hingga kain batik kontemporer.

Franoto menekankan, acara ini juga menjadi bukti bahwa stasiun dapat berfungsi sebagai ruang publik inklusif. Tidak hanya sebagai tempat transit, tetapi juga ruang interaksi sosial, edukasi, dan budaya.

Ia menambahkan, kehadiran acara bertema batik ini juga menjadi apresiasi bagi pelanggan setia KAI. Pengalaman yang disuguhkan tidak hanya menghibur, melainkan juga sarat nilai budaya.

“Melalui acara ini, KAI berupaya untuk terus mendekatkan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat dan penumpang, serta memperkuat identitas bangsa melalui pengenalan dan pelestarian batik sebagai warisan leluhur,” tutupnya.(aln)


TERKINI


Rekomendasi

...

PGN Grup Serap Pasokan LNG IDD Bangka...

Astra Motor Jateng & AHM Siap Temani...

KADIN Indonesia Kolaborasi Soal Kargo Laut

Masyarakat Sambut Antusias Beras SPHP