27 C
Semarang
Senin, 24 November 2025

PKK Sigab : Strategi Inovatif PKK Jawa Tengah dalam Membangun Ketangguhan Masyarakat terhadap Bencana



JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG- Isu kebencanaan menjadi salah satu tantangan serius di Provinsi Jawa Tengah. Dengan topografi dan kondisi geografis yang kompleks, provinsi ini menjadi salah satu wilayah yang memiliki kerentanan tinggi terhadap berbagai jenis bencana, mulai dari banjir, rob, tanah longsor, hingga letusan gunung berapi. Dalam konteks tersebut, peran masyarakat menjadi kunci utama dalam memperkuat sistem mitigasi dan kesiapsiagaan bencana berbasis komunitas.

Menjawab kebutuhan tersebut, Tim Penggerak PKK Jawa Tengah menggagas program PKK Sigab (Siaga dan Tanggap Bencana) sebagai wujud nyata penguatan kapasitas keluarga dan masyarakat terhadap potensi bencana di wilayahnya. Program ini secara resmi dicanangkan di Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak pada 30 September 2025 oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen bersama Ketua TP PKK Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin.

Kepemimpinan Ahmad Luthfi : Mendorong Kolaborasi dan Ketangguhan Sosial

Dalam sambutannya, Gubernur Ahmad Luthfi menekankan bahwa program PKK Sigab adalah contoh konkret bagaimana kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan organisasi sosial dapat menghadirkan solusi berkelanjutan terhadap isu kebencanaan. Ia menyebut Jawa Tengah sebagai “minimarket bencana alam”, menggambarkan betapa beragamnya ancaman bencana di wilayah tersebut.

Mitigasi ini adalah pencegahan. Tentunya melalui program-program seperti penanaman mangrove, cemara laut, dan sebagainya. Pencegahan ini bukan untuk kita, tapi untuk anak-cucu. Ahmad Luthfi dalam sambutannya.

Pandangan tersebut menunjukkan paradigma kepemimpinan visioner: bahwa penanganan bencana tidak cukup dengan reaksi cepat, tetapi harus dimulai dari mitigasi berbasis edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Langkah ini sejalan dengan salah satu dari 11 program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yakni penguatan Desa Maju dan Berdaya serta pengembangan Tim Tanggap Bencana berbasis masyarakat.

Baca juga:  Rest Area Salatiga Menjadi Destinasi Wisata Pengguna Tol

PKK Sigab sebagai Model Pemberdayaan Berbasis Keluarga

Ketua TP PKK Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, menambahkan bahwa PKK Sigab tidak hanya mengajarkan masyarakat cara bertahan saat bencana, tetapi juga membekali mereka kemampuan memitigasi risiko sebelum bencana terjadi. Program ini menempatkan keluarga sebagai unit utama pendidikan kebencanaan.

“Kami memberikan edukasi bagaimana masyarakat bisa melakukan mitigasi bencana dan bagaimana menanganinya,” jelas Nawal.

Pendekatan berbasis keluarga ini menjadi penting karena keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang dapat menanamkan nilai-nilai kesiapsiagaan, tanggung jawab, dan gotong royong dalam menghadapi ancaman alam.

Dalam Analisis Akademis Program PKK Sigab mencerminkan transformasi paradigma pembangunan sosial di Jawa Tengah. Ia menjelaskan bahwa program ini bukan hanya kegiatan simbolik, tetapi merupakan gerakan pencegahan bencana yang berorientasi pada perubahan perilaku masyarakat.

“PKK Sigab dapat menjadi prototipe program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, masyarakat bukan hanya menjadi objek, tetapi subjek aktif dalam mitigasi bencana,”

Lebih lanjut, Ivan menilai bahwa kolaborasi lintas sektor yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menunjukkan model kepemimpinan transformatif, di mana setiap OPD, lembaga, dan organisasi masyarakat bersinergi dalam satu visi : membangun masyarakat tangguh dan berdaya dan wujud dari Semangat Ngopeni Nglakoni Jateng.

Baca juga:  Baru Diperbaiki, Jalan Kampus UMK Kudus Rusak

“Dengan melibatkan berbagai OPD serta masyarakat lokal, PKK Sigab tidak sekadar program sosial, tetapi menjadi instrumen pembangunan yang mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi,” tambahnya.

Dampak Nyata di Tingkat Lokal

Pelaksanaan PKK Sigab di Desa Banjarsari tidak berhenti pada edukasi teoritis. Program ini disertai aksi nyata seperti penanaman 1.000 bibit mangrove, 100 bibit pohon cemara laut, dan 10.000 benih ikan. Selain itu, masyarakat juga mendapatkan layanan sosial berupa cek kesehatan gratis, pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) untuk 750 anak, serta bantuan sosial dan gerakan pangan murah.

Langkah-langkah ini membuktikan bahwa mitigasi bencana dapat dikemas dalam program lintas sektor yang tidak hanya memperkuat ketahanan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga.

Program PKK Sigab menjadi tonggak penting dalam membangun ketangguhan masyarakat Jawa Tengah terhadap bencana. Di bawah kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan dengan dukungan TP PKK Jawa Tengah yang visioner, program ini menegaskan bahwa kesiapsiagaan bukanlah tanggung jawab pemerintah semata, melainkan tanggung jawab bersama.

Keberhasilan PKK Sigab terletak pada kemampuannya mengubah paradigma masyarakat — dari pasif menjadi proaktif, dari korban menjadi pelaku perubahan. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, PKK, dan masyarakat, Jawa Tengah sedang membangun masa depan yang lebih tangguh, berdaya, dan berkelanjutan. (*)

Oleh:

Gouw Ivan Siswanto, S.H., M.Th.

Staff Ahli Tim Penggerak PKK Jawa Tengah



TERKINI


Rekomendasi

...