28 C
Semarang
Kamis, 16 Oktober 2025

Strategi Meningkatkan Keuangan Daerah di Tengah Penurunan Dana Transfer Ke Daerah

JATENGPOS. CO. ID, Kota Solo – Penurunan dana transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat merupakan tantangan signifikan bagi pemerintah daerah dalam mempertahankan kualitas pelayanan publik dan pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu mengadopsi strategi komprehensif agar keuangan daerah tetap sehat dan mampu mendukung pembangunan berkelanjutan. Beberapa gagasan yang dapat diimplementasikan antara lain:

1. Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber pendapatan yang sangat penting untuk menyeimbangkan pengurangan dana transfer pusat. Untuk meningkatkan PAD, pemerintah daerah dapat:

Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pemungutan pajak daerah dan retribusi, seperti pajak hotel, restoran, hiburan, dan pajak kendaraan bermotor.

Memperluas basis pajak daerah dengan mengidentifikasi potensi ekonomi lokal yang belum tergarap, misalnya sektor pariwisata, perdagangan, dan industri kecil.

Mengembangkan sistem teknologi informasi dalam administrasi pajak untuk mengurangi kebocoran dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

Baca juga:  Tim Farmasi UMS Sabet Medali Perak pada World Young Inventor Exhibition Malaysia

2. Peningkatan Investasi dan Pengembangan Ekonomi Lokal

Pemerintah daerah harus menciptakan iklim investasi yang kondusif guna menarik investor dan memacu pertumbuhan ekonomi lokal :

Menyederhanakan perizinan dan regulasi daerah agar lebih ramah terhadap pelaku usaha.

Mengembangkan infrastruktur pendukung ekonomi seperti jalan, listrik, dan akses internet, yang dapat meningkatkan produktivitas daerah.

Mendorong pemberdayaan UMKM melalui pelatihan, akses pembiayaan, dan pemasaran digital sehingga menjadi sumber PAD yang berkelanjutan.

3. Pengelolaan Keuangan Daerah yang Efisien dan Transparan

Efisiensi penggunaan anggaran sangat penting untuk memastikan setiap rupiah yang digunakan memiliki dampak maksimal:

Melakukan evaluasi dan refocusing anggaran agar lebih terfokus pada program yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

Mengimplementasikan anggaran berbasis kinerja (Performance-Based Budgeting) untuk memastikan setiap program dievaluasi berdasarkan hasil dan outputnya.

Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah dengan memanfaatkan sistem e-budgeting dan e-reporting.

Baca juga:  Pemkot Surakarta Daftarkan 12.259 Calon Pertama Penerima Vaksin

4. Membangun Kemitraan dan Sumber Pendanaan Alternatif

Selain dana pusat dan PAD, pemerintah daerah dapat mengembangkan sumber pendanaan alternatif melalui kemitraan dan inovasi pembiayaan:

Menggali potensi Public-Private Partnership (PPP) dalam pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.

Mengakses dana hibah, CSR, dan bantuan internasional yang sesuai dengan program pembangunan daerah.

Mengembangkan instrumen pembiayaan inovatif, seperti obligasi daerah (municipal bonds) untuk proyek-proyek strategis.

Penurunan dana transfer ke daerah harus dijawab dengan strategi penguatan kapasitas fiskal daerah melalui peningkatan PAD, pengembangan ekonomi lokal, pengelolaan keuangan yang efisien, dan diversifikasi sumber pendanaan. Dengan pendekatan tersebut, pemerintah daerah tidak hanya mampu menjaga stabilitas fiskal tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan.

Oleh :
Gouw Ivan Siswanto, S.H., M.Th.
Senior FO Gus Yasin Institute


TERKINI


Rekomendasi

...