26 C
Semarang
Jumat, 17 Oktober 2025

Menyesap Ilmu dari Kebun Teh Hingga Galangan Kapal

*Deep Learning ala SMP Nasima

JATENGPOS.CO.ID, BATANG- Udara sejuk, Rabu (15/10/2025) pagi, menyambut langkah kecil para siswa SMP Nasima Semarang di perkebunan teh Pagilaran, Batang. Di antara hijaunya daun teh dan embun yang belum luruh, mereka menyesap ilmu dari alam sambil merasakan hangatnya pembelajaran di luar kelas.

Kegiatan bertajuk Pengenalan dan Eksplorasi Lingkungan Jelajah Nusantara (PEL-JN) ini menjadi ruang belajar terbuka bagi 136 siswa kelas VII. Mereka tak hanya diajak mengenal tanaman teh, tetapi juga memahami nilai-nilai ketekunan, kerja sama, dan rasa syukur atas kekayaan alam Indonesia.

PETIK DAUN TEH : Siswa kelas VII SMP Nasima Semarang turut mencoba memperagakan cara memetik daun teh di perkebunan teh Pagilaran, Batang, Rabu (15/10/2025). FOTO : DOK.SMP NASIMA SEMARANG/ANING KARINDRA/JATENG POS

 

Di perkebunan milik PT Pagilaran, Desa Keteleng, Blado, para siswa mengikuti setiap tahap pengolahan teh dengan antusias. Mulai dari pembibitan, penanaman, pemangkasan, hingga proses pengeringan dan pengepakan teh hitam siap ekspor.

Tradisi ‘Welcome Tea’ menjadi pengalaman tersendiri bagi mereka. Satu teguk teh hangat mengajarkan makna kesabaran, bahwa setiap hasil terbaik lahir dari proses yang panjang dan penuh ketelatenan.

Usai menelusuri kebun teh, perjalanan berlanjut ke arah utara Batang, menuju kawasan pesisir Karangsari. Di sinilah mereka berjumpa dengan dunia berbeda, sebuah galangan kapal kayu milik CV Berkah Mandiri, yang menjadi simbol kuat tradisi bahari Nusantara.

Baca juga:  Gelar Karya P5 dan Purnawiyata SD Negeri Pesantren dengan Tema Kewirausahaan
MENYIMAK : Para siswa kelas VII SMP Nasima Semarang menyimak penjelasan mengenai proses dan tahapan pembuatan kapal di galangan kapal kayu milik CV Berkah Mandiri, Batang, Rabu (15/10/2025). FOTO : DOK.SMP NASIMA SEMARANG/ANING KARINDRA/JATENG POS

 

Di tempat ini, siswa menyaksikan bagaimana kapal kayu berukuran besar dibangun dari potongan kayu meranti yang disusun dengan presisi. Mereka melihat proses pemasangan mesin, pelapisan antibio laut, hingga pengecatan akhir sebelum kapal siap berlayar.

“Anak-anak perlu mengenal tradisi bahari sejak dini. Dengan begitu mereka akan lebih menghargai keterampilan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi,” ujar Karni Dwi Irmaningsih, M.Pd., Wakil Kepala SMP Nasima.

Kegiatan PEL-JN dan ELE-JN menjadi cara SMP Nasima menanamkan deep learning yang nyata dan kontekstual. Pembelajaran bukan hanya di ruang kelas, tetapi di alam dan masyarakat tempat ilmu itu hidup.

“Kami ingin anak-anak memperoleh pengalaman belajar yang bermakna. Melalui kegiatan ini mereka belajar langsung tentang potensi daerah dan profesi yang membentuk kehidupan di sekitarnya,” tutur Yudina Tri Heryanti, M.Pd., Kepala SMP Nasima.

Baca juga:  Hadapi Tantangan Global, PLN Siap Dorong Pertumbuhan Industri

Bagi para peserta, perjalanan ini terasa lebih dari sekadar kunjungan edukatif. Mereka menemukan makna baru dalam belajar dan menghargai profesi yang mungkin belum pernah mereka lihat dari dekat.

“Saya baru tahu kalau membuat kapal itu rumit sekali. Setiap bagian harus dipasang dengan teliti dan butuh kerja sama banyak orang,” kata Rafi, siswa kelas VII-B SMP Nasima.

Sementara itu, kelas VIII dan IX juga melaksanakan kegiatan serupa di daerah berbeda. Kelas IX menelusuri Ketep Pass, Magelang, untuk belajar tentang karakter geografis dan mitigasi bencana, sementara kelas VIII live in di Desa Blambangan, Banjarnegara, mengenal budaya dan kearifan lokal masyarakat pedesaan.

Dari pucuk teh yang diseduh di Pagilaran hingga denting palu pengrajin kapal di Batang, siswa SMP Nasima belajar bahwa ilmu bisa tumbuh di mana saja. Sebuah perjalanan yang menanamkan nilai ketekunan, kebanggaan, dan rasa cinta pada negeri yang kaya akan alam dan tradisi.(aln)


TERKINI

Como 1907 Tiki Taka ala Fabregas


Rekomendasi

...

MPLS SD Negeri Gisikdrono 03 Usung Tema...

Sertijab KS SDN SATPEN Pedurungan

Hari Ini Guru Kota Semarang Mulai Vaksin...

Kabupaten Semarang Turun Level 3, Hari Ini...