25.9 C
Semarang
Sabtu, 15 November 2025

8.000 Warga NU Gelar Apel Akbar Hari Santri



JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Lebih dari 8.000 jamaah dan kader Nahdlatul Ulama (NU), mulai dari santri, pengurus pesantren, hingga Badan Otonom (Banom), memadati GOR Bung Karno Sukoharjo pada Rabu (22/10).

 

Mereka berkumpul dalam gelaran Apel Akbar Hari Santri 2025 yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sukoharjo.

 

Apel yang berlangsung khidmat dan penuh semangat ini mengusung tema besar “Jaga Kyai! Jaga Pesantren!” yang menjadi seruan kebangkitan moral dan spiritual warga Nahdliyyin di Sukoharjo.

 

Ketua PCNU Sukoharjo, H. Khomsun Nur Arif, menyampaikan maklumat bahwa menjaga kyai dan pesantren adalah bagian integral dari menjaga keutuhan bangsa.

 

“Santri tidak lahir dari ruang kosong. Ia tumbuh dari rahim pesantren, dibimbing oleh para kyai yang tulus berjuang tanpa pamrih. Maka menjaga kyai dan pesantren adalah menjaga sumber nilai, menjaga moral bangsa, dan menjaga keutuhan NKRI,” tegas H. Khomsun Nur Arif, disambut pekik takbir para peserta apel.

Baca juga:  Siapkan 70 Ribu Dosis, Vaksinasi Perbankan Soloraya - KADIN - REI Tuntaskan Sasaran Pelajar

 

Ia juga mengingatkan kader muda NU untuk tangguh dan melek teknologi, namun harus tetap berpegang pada adab dan nilai-nilai pesantren sebagai sumber manusia berilmu dan berjiwa cinta tanah air.

 

Anggota DPR-RI Komisi II, Mohamad Toha, yang turut hadir mengapresiasi desentralisasi peringatan HSN, yang kini dirayakan secara meriah di tingkat PCNU hingga MWC. Mohamad Toha juga menyoroti HSN sebagai momentum penting untuk mengklarifikasi berbagai tudingan negatif terhadap pesantren.

 

Ia menjelaskan, santri berpedoman pada tiga pilar utama: Tholabul Ilmi (mencari ilmu intelektual), Membersihkan Jiwa (melatih akhlak, tirakat, dan khidmah), dan Jihad Fisabilillah (dedikasi penuh dalam hidup untuk mencari ilmu).

Baca juga:  Lima Tahun Berturut-turut, BDK Karanganyar Raih Top GRC Awards 2025

 

“Apa yang dikerjakan santri dengan berpedoman tiga tadi—mencari ilmu, membersihkan jiwa, kemudian jihad fisabilillah—ini adalah mulia, sangat mulia,” tegas Mohamad Toha.

 

Bupati Sukoharjo, Hj. Etik Suryani, yang hadir dalam apel tersebut, menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi besar NU dan pesantren dalam menjaga keharmonisan dan ketenteraman masyarakat Sukoharjo.

 

“Sukoharjo adalah rumah bagi semua, dan NU telah menjadi pilar penting dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan keagamaan yang moderat. Pemerintah daerah akan terus mendukung kiprah pesantren dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter,” ujar Bupati Etik.

 

Apel akbar ini dimeriahkan dengan penampilan barisan Banser, Fatayat, Muslimat, Ansor, IPNU-IPPNU, serta barisan santri dari seluruh penjuru Sukoharjo. Acara ditutup dengan ribuan santri mengangkat tangan, memanjatkan doa untuk keselamatan bangsa dan kesejahteraan umat.(dea/rit)



TERKINI


Rekomendasi

...