32 C
Semarang
Senin, 22 Desember 2025

Dilirik NEC Nijmegen Sayang FC Twente Keras Kepala

JATENGPOS.CO.ID,  JAKARTA – Bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers, sebetulnya sudah mulai dilirik oleh klub kasta tertinggi Liga Belanda, NEC Nijmegen. Namun, karena kemelut yang terjadi antara FC Twente dengan Hilgers, proses transfer ini jadi terhambat.

Direktur Teknik (Dirtek) NEC Nijmegen, Carlos Aalbers, mengakui apabila Mees Hilgers menjadi sosok pemain yang cocok dengan kebutuhan timnya, terutama untuk mengisi skema tiga bek sejajar di lini pertahanan.

“Mees Hilgers cocok dengan profil kami. Kami bermain dengan tiga bek tengah. Mees Hilgers menjadi pilihan yang sangat baik untuk bek kanan dari ketiga bek tersebut,” kata Carlos Aalbers seperti dikutip dari Twente Insite.

Sayangnya, ketertarikan NEC Nijmegen menemui jalan buntu. Karena macetnya negosiasi antara FC Twente dengan Mees Hilgers soal perpanjangan kontrak, keinginan klub lain untuk merekrut sang pemain jadi terhambat.

NEC Nijmegen sebetulnya sudah menghubungi Direktur Teknik FC Twente, Jan Streuer soal ketertarikan merekrut Mees. Namun, FC Twente kembali menegaskan sikapnya soal negosiasi kontrak dengan sang pemain.

Baca juga:  PSIS Lepas Alie-Jonathan

FC Twente sebetulnya berminat melepas Hilgers. Hanya saja, bek 24 tahun itu harus bersedia memperpanjang kontraknya terlebih dahulu. FC Twente juga tak bersedia meminjamkan Hilgers. Bahkan, opsi pembelian juga tidak tersedia selama kontrak belum diperpanjang.

“Kami tertarik. Saya juga telah menelepon Jan Streuer, tetapi FC Twente sangat jelas tentang posisi mereka. Jadi itu jelas. Posisi mereka adalah dia harus memperpanjang kontraknya,” ujar Carlos Aalbers.

“Sebelum itu, mereka tidak akan mempertimbangkan hal lain. Saat Hilgers sudah memperpanjang kontrak, FC Twente akan menetapkan nilai transfer yang bisa kami bayar,” ia melanjutkan.

Sementara itu, pengamat sepak bola Belanda, Rene Wagelaar, menyayangkan sikap kedua pihak, baik itu FC Twente maupun kubu Mees Hilgers, yang sama-sama keras kepala yang berujung kebuntuan di proses perpanjangan kontrak ini.

“Mereka dua kubu yang sangat keras kepala. Anda tidak bisa memecah belah mereka. FC Twente selalu bisa memanfaatkan pemain bagus seperti Hilgers karena Max Bruns cedera,” ujar Rene Wagelaar.

“Bayangkan jika terjadi sesuatu pada Ruud Nijstad atau Robin Pröpper, maka lini belakang Anda akan kosong. Memang ada Stav Lemkin, tapi saya ragu. Hilgers yang bugar, tentu saja, berharga bagi Twente.”

Baca juga:  Dibuang Munchen Dilirik Al Ettifaq

Permasalahan ini bermula dari keinginan Hilgers untuk meninggalkan FC Twente pada akhir musim lalu. Namun, Hilgers tak kunjung mendapatkan klub baru di tengah kesepakatan klausul soal pembelian terbatas dalam perpanjangan kontraknya dua tahun yang lalu.

Di tengah kemelut ini, Hilgers sebetulnya mendapatkan opsi untuk menjalani peminjaman ke Stade Brest. Agar peminjaman ini memungkinkan, dia harus menekan perpanjangan kontrak selama setahun bersama FC Twente.

Hilgers sejatinya sudah sepakat dengan tawaran ini. Akan tetapi, peminjaman ke Stade Brest gagal terwujud karena keterbatasan waktu. Akibat kebuntuan ini, Hilgers menolak perpanjang kontrak, sedangkan Twente tak mengizinkan dia bermain sampai memperpanjangnya.

Alasan utama FC Twente sebetulnya cukup masuk akal. Mereka tidak ingin melepaskan bek yang telah mereka investasikan dalam jangka waktu lama untuk pergi secara cuma-cuma alias gratis pada akhir musim nanti. (bol/riz)



TERKINI


Rekomendasi

...

Setuju 1 Tahun Lagi

PSIS Semarang vs Persik Kediri

STY Tak Pernah Dihubungi PSSI

Memburu Kemenangan

Dari Spanyol ke Jakarta