26 C
Semarang
Sabtu, 1 November 2025

Bintang Muda Lokananta, Upaya Regenerasi Musisi dengan Karya Orisinal dan Autentik

JATENGPOS.CO.ID, SOLO — Lokananta Records kembali menegaskan perannya sebagai katalis regenerasi musik nasional. PT Ruang Riang Lokananta (Pengelola Lokananta Records), bersinergi dengan Holding BUMN Danareksa, melalui PT Danareksa (Persero) dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), Lokananta secara resmi meluncurkan program pencarian bakat Bintang Muda Lokananta (BML) Vol.2.

Program ini berfokus pada penemuan dan pengembangan musisi muda Indonesia yang siap menghasilkan karya orisinal dan autentik.

Peluncuran ini menandai keberlanjutan inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN di sektor pendidikan musik, yang bertujuan memperkuat ekosistem musik independen yang berkelanjutan.

EVP Corporate Secretary & CSR Holding BUMN Danareksa, Agus Widjaja, menjelaskan bahwa BML Vol.2 hadir sebagai jawaban atas tantangan industri dalam mencari dan mengembangkan talenta muda secara inklusif.

“Berbeda dari ajang pencarian bakat pada umumnya, BML mewajibkan setiap peserta membawakan lagu orisinal. Ini menegaskan komitmen kami melahirkan generasi baru pencipta karya, bukan hanya penampil,” ujar Agus, Rabu (29/10).

Agus menambahkan, Danareksa mendukung penuh BML sebagai upaya memberikan jalur profesional bagi talenta muda. Program ini diharapkan dapat memperkuat posisi Lokananta sebagai pusat ekonomi kreatif, cagar budaya musik, dan ruang kolaborasi insan kreatif nasional.

Baca juga:  Satu Abad Pramoedya, Teater HAE Pentaskan Ontosoroh Era Digital

Program BML Vol. 2 dirancang sebagai proses inkubasi terpadu yang terdiri dari tujuh tahapan, dimulai dari seleksi daring (dibuka 29 Oktober hingga Desember 2025), audisi luring (Januari-Februari 2026), lokakarya, produksi rekaman, rilis dan showcase, hingga tur promosi lintas kota (Juli 2026).

Wendi Putranto, Direktur PT Ruang Riang Lokananta (Pengelola Lokananta Records), menyatakan bahwa edisi kedua ini disusun lebih komprehensif, dengan fokus membekali musisi agar siap menghadapi tantangan industri musik digital.

Sementara itu, Swasti Kartikaningtyas, Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan dan TJSL PPA, menyoroti aspek dampak sosial dari program ini. “BML Vol.2 adalah wadah optimasi aset Lokananta melalui pendekatan TJSL Berbasis CSV dan SDGs. Pengukuran SROI (Social Return on Investment) menunjukkan nilai 7,13 per 1 rupiah investasi, yang memberi manfaat bagi ribuan penerima,” jelasnya.

Baca juga:  Sonu Samtani Bersama Dani Sapawie Libatkan Bayu Ramli Dalam Produksi FTV

Lima musisi terbaik BML tahap pertama adalah Man Osman (Solo), The Skit (Solo), Risti Panjali (Madiun), Korekayu (Yogyakarta), dan Sandstorm of Youth (Yogyakarta).

Dampak nyata program ini telah dirasakan oleh peserta sebelumnya. Man Osman, menyampaikan apresiasinya terhadap program inkubasi yang komprehensif.

“BML bukan sekadar panggung kompetisi, tapi benar-benar sekolah musik yang profesional. Kami tidak hanya dibimbing soal teknis bermusik, tetapi juga diajari manajemen artis, networking, hingga kiat menghadapi industri digital. Kesempatan merekam di studio legendaris Lokananta adalah pengalaman yang tak ternilai dan modal besar bagi karier kami,” ujar Man Osman.

BML Vol.2 terbuka untuk solois maupun grup/band dari seluruh Indonesia. Peserta yang lolos seleksi akan mengikuti rangkaian lokakarya intensif yang dibimbing oleh praktisi industri profesional, mencakup materi mulai dari menulis lagu, manajemen artis, hingga kiat menembus festival internasional.

Karya terbaik akan direkam, dirilis di platform digital dan fisik (kaset), serta didukung dengan publikasi media nasional dan tur konser promosi.(dea/biz)


TERKINI


Rekomendasi

...