25.9 C
Semarang
Sabtu, 15 November 2025

Festival Kopi Muria Ajang Perkuat Kopi Unggulan di Jateng



JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan Pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) dipertamukan petani kopi lereng Muria, dalam even Festival Kopi Muria 2025, di komplek Wana Wisata Pijar Park turut Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kudus, Sabtu (1/11).

Even tersebut hasil kolaborasi Pemkab Kudus melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Komisi A DPRD Kabupaten Kudus dan manajemen Wana Wisata Pijar Park Kudus.

Plh Kepala Disbudpar Kudus, Djatmiko Muhardi menuturkan, Festival Kopi Muria ini digelar sebagai wujud nyata komitmen bersama, untuk memperkuat posisi Kudus sebagai salah satu sentra kopi unggulan di Jawa Tengah. Disisi lain, sebagai wadah para barista, petani kopi dan pelaku UMKM, untuk bertukar pengalaman.

‘’Melalui kegiatan seperti manual brew competition, pameran produk, dan berbagai agenda edukatif lainnya, kita ingin menegaskan bahwa kopi Muria bukan sekedar minuman, tetapi telah menjadi identitas dan kebanggaan masyarakat Kudus,’’ tegasnya.

Baca juga:  Cegah Penyebaran COVID-19, Pemkab Pati Tutup Objek Wisata Religi dan Alam

Sambung Djatmiko, dalam beberapa waktu terakhir, di Kudus cukup terlihat perkembangan dunia kopi dari maraknya street coffee, kedai kopi modern, dan usaha kopi kreatif di berbagai sudut kota. Fenomena ini menandakan meningkatnya minat masyarakat terhadap kopi, dan membuka peluang ekonomi baru yang menarik.

‘’Karena itu, menjadi penting bagi kita semua, baik petani, barista, maupun pelaku UMKM, untuk mengolah dan melakukan inovasi. Agar produk kopi semakin menarik. Mulai dari branding, kemasan, hingga pelayanan yang kreatif,’’ imbuhnya.

Pihaknya berharap, melalui Festival Kopi Muria 2025 itu, akan lahir lebih banyak inovasi dan kolaborasi. Bukan hanya untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap potensi lokal yang dimiliki.

‘’Pemkab Kudus sangat mendukung pengembangan ekosistem kopi dan UMKM lokal, sebagai bagian dari upaya meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat,’’ tandasnya.

Baca juga:  Tahun 2024 Kabupaten Pati Ditarget Kemiskinan Ekstrim 0 Persen

Sementara Ketua Komisi A DPRD Kudus, Muhamad Antono menyebut, persoalan yang dihadapi pelaku UMKM di Kudus saat sekarang, khususnya pelaku ekraf kopi muria adalah pengajuan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikat halal. Sehingga pihaknya mendorong instansi terkait agar mempermudah upaya baik pelaku UMKM di Kudus.

“Kami mendorong Pemkab Kudus melalui instansi terkait, agar ada upaya jemput bola atau proaktif untuk pengajuan PIRT. Sehingga produk UMKM di Kudus bisa cepat dipasarkan,’’ tegasnya.

Tidak hanya itu, politisi PDI Perjuangan ini juga meminta Bupati Kudus untuk membuat edaran khusus, agar kantor-kantor dinas di lingkungan Pemkab Kudus menyuguhkan kopi muria kepada tamunya. Sehingga kopi muriah lebih dikenal oleh masyarakat luas.

‘’Kami minta pak Bupati Kudus tidaknya membuat SE belaja di pasar tradisional, tetapi juga membuat SE soal penyuguhan kopi muria kepada tamu-tamu pada instansi,’’ tutupnya. (han/rit)



TERKINI


Rekomendasi

...