JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO- Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran LPG ilegal yang marak terjadi di sejumlah wilayah. Warga diminta membeli LPG hanya di pangkalan resmi Pertamina dan memastikan keaslian produk melalui segel hologram yang menempel pada tabung.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pertamina bersama Dinas Perdagangan dan Kepolisian dalam memperketat pengawasan, serta menutup celah distribusi LPG bersubsidi agar tepat sasaran.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBT, Taufiq Kurniawan menegaskan, setiap tabung LPG Pertamina memiliki segel hologram resmi yang dapat dipindai untuk menampilkan informasi produk.
“Hologram resmi dapat dipindai untuk menampilkan informasi LPG Pertamina. Jika hasil pemindaian tidak menampilkan data, maka produk tersebut patut diduga tidak resmi,” jelasnya.
Taufiq menambahkan, masyarakat diimbau tidak tergiur dengan harga LPG murah dari pihak yang tidak memiliki izin. Selain merugikan negara, praktik pemalsuan dan pengoplosan LPG juga sangat berbahaya bagi keselamatan pengguna.
“Pengoplosan LPG bisa memicu kebocoran, ledakan, dan menimbulkan korban jiwa. Karena itu kami minta masyarakat lebih hati-hati dan membeli hanya di pangkalan resmi,” ujarnya.
Pertamina juga terus bersinergi dengan aparat penegak hukum untuk mengawasi distribusi LPG di lapangan. Koordinasi rutin juga dilakukan dengan pemerintah daerah untuk memastikan LPG bersubsidi benar-benar diterima oleh masyarakat yang berhak.
Sebelumnya, kepolisian bersama Pertamina berhasil mengungkap praktik penyuntikan LPG 3 Kg bersubsidi ke tabung non-subsidi di wilayah Sukoharjo. Kasus ini menjadi peringatan bahwa penyalahgunaan LPG tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga membahayakan keselamatan publik.
Pertamina berharap masyarakat turut berperan aktif dengan melaporkan setiap indikasi pelanggaran distribusi LPG yang ditemukan di lapangan.
“Kami mengajak masyarakat bersama-sama menjaga agar energi bersubsidi digunakan sesuai peruntukannya,” tutup Taufiq.(aln)
