JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Puluhan kafilah (peserta, red) asal Kabupaten Kudus, kembali diterjunkan dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadis (MTQH) Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Tahun ini, pada MTQH ke XXXI di Kabupaten Tegal, mereka ditargetkan mampu mempertahankan juara umum yang sebelumnya diraih di Kabupaten Pati 2024 lalu.
Pembina MTQ Kabupaten Kudus, Saiful Mujab mengungkapkan, pada MTQH XXXI Tingkat Provinsi Jateng di Kabupaten Tegal, dari Kudus memberangkatkan 41 kafilah. Terdiri dari 23 putra dan 18 putri. Sedang cabang lomba yang akan diikuti sebanyak 14 cabang.
‘’Cabang lomba yang diikuti mulai dari tilawah, tartil, qiraat mujawwad, qiraat murattal, tilawah tuna Netra, hafalan quran, kaligrafi hingga karya tulis ilmiah,’’ ungkap Saiful, di Pendapa Kabupaten Kudus, Rabu (5/11).
Sementara dalam pelepasan kafilah, Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris meminta para kafilah dari Kudus senantiasa menjaga kesehatan, nama baik daerah, serta menampilkan kemampuan terbaik pada setiap cabang yang diikuti. Pihaknya pun mendorong kafilah Kudus, agar lomba ini sebagai sarana memperkuat keimanan dan ukhuwah Islamiyah.
‘’Kami menekankan agar seluruh peserta menampilkan kemampuan terbaiknya dan menjunjung tinggi nilai-nilai Al-Qur’an dalam setiap langkah. Tunjukkan bahwa kafilah Kudus mampu berkompetisi dengan semangat dan akhlak yang mulia,”
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Kudus, Adi Sadhono Murwanto, menjelaskan bahwa pelepasan kafilah ini juga menjadi momentum kebersamaan antara pemerintah daerah dan seluruh pembina, pendamping, serta peserta.
“Kegiatan MTQH tidak hanya ajang lomba, tetapi juga wadah pembinaan generasi Qur’ani. Kami mendorong seluruh peserta yang berangkat ke Tegal, agar menjaga semangat, disiplin, dan kekompakan agar hasil terbaik dapat diraih,” ujarnya
Salah satu kafilah Kudus, Ainatus Sholicha (19) mengatakan, pada MTQH XXXI Tingkat Provinsi Jateng di Kabupaten Tegal, sebagai peserta cabang kaligrafi. Kata dia, sejak Juli, telah melakukan berbagai persiapan yakni membuat dua karya. Satu karya wajib dan lainnya karya khat nasikh. Lalu khot sulus, diwani, jali dan rik’ah.
‘’Yang jadi modal utama untuk mengikuti MTQH ini adalah latihan rutin dan sabar,’’ ungkap mahasiswi PGMI UIN Sunan Kudus ini. (han/rit)











