25.9 C
Semarang
Sabtu, 15 November 2025

Memory Blanket : Menjahit Kenangan, Menyulam Lingkungan



Kota Semarang — Di tengah meningkatnya persoalan limbah tekstil dan kebutuhan akan kesejahteraan psikologis keluarga, muncul gagasan kreatif dan sarat makna dari kalangan Tim Penggerak PKK: “Memory Blanket”, yaitu kegiatan mengolah kain perca atau daster bekas milik ibu yang telah meninggal menjadi selimut kenangan penuh nilai emosional dan ekologis.

Ide Program ini menawarkan pendekatan baru bagi masyarakat, terutama kaum perempuan di Jawa Tengah, untuk mengelola duka, menjaga lingkungan, dan memperkuat nilai keluarga melalui aktivitas menjahit sederhana namun bermakna.

Mengolah Kenangan Menjadi Pelukan Hangat

Memory Blanket berawal dari konsep upcycling pemanfaatan kembali bahan lama menjadi produk baru bernilai. Dalam program ini, anggota PKK diajak mengumpulkan potongan kain dari daster atau pakaian ibu mereka yang sudah tiada, kemudian mengolahnya menjadi selimut tambal-sulam (patchwork quilt).

Proses menjahit ini bukan sekadar kegiatan kerajinan rumah tangga. Setiap jahitan merepresentasikan rasa rindu, cinta, dan penghormatan terhadap sosok ibu yang telah berpulang. Aktivitas tersebut juga menjadi terapi emosional yang dapat membantu masyarakat melewati fase berduka secara sehat dan kreatif.

Dampak Psikologis: Terapi Emosional dan Penguatan Nilai Keluarga

Para ahli psikologi keluarga menilai bahwa kegiatan seperti Memory Blanket memiliki efek terapeutik yang signifikan. Menjahit dengan kain milik orang yang dicintai memunculkan rasa kedekatan emosional, menenangkan pikiran, dan memberi ruang refleksi diri.

Baca juga:  Kolonel Honi Tinjau Lokasi Banjir Genuk

Program ini dapat menjadi alternatif terapi duka alami bagi masyarakat, terutama perempuan, yang kehilangan figur ibu atau anggota keluarga lain. Selain itu, kegiatan bersama di lingkungan PKK memperkuat kebersamaan sosial dan gotong royong antarwarga.

Dampak Ekologis: Dari Limbah Tekstil Menjadi Warisan Emosional

Indonesia menghasilkan jutaan ton limbah tekstil setiap tahun, sebagian besar berasal dari pakaian rumah tangga yang tak terpakai. Memory Blanket menghadirkan solusi kecil namun nyata : mengurangi limbah tekstil melalui kreativitas dan cinta.

Kain yang semula dianggap tidak berguna kini menjadi karya dengan nilai ekologis dan budaya tinggi. Gerakan ini juga sejalan dengan bisa jadi alternatif program PKK bidang Lingkungan Hidup dan Sandang, yang mendorong masyarakat agar bijak mengelola sumber daya rumah tangga.

Dampak Sosial-Lingkungan : Pemberdayaan dan Pelestarian Budaya

Melalui pelatihan yang difasilitasi PKK di tingkat desa dan kelurahan, perempuan dapat belajar menjahit, merancang pola, dan memproduksi karya berbasis nilai lokal. Produk Memory Blanket bahkan dapat dikembangkan menjadi kerajinan ekonomi kreatif: sarung bantal, tas, taplak meja, atau dekorasi rumah bernuansa nostalgia.

Baca juga:  Heri Pudyatmoko : Pabrik-pabrik Kebencian Seperti Muncul di Kehidupan Kita

Selain membuka peluang ekonomi, program ini juga melestarikan tradisi menjahit dan kearifan lokal Jawa Tengah, di mana kain dan busana sering menjadi simbol kasih sayang antar generasi.

Relevansi dengan Program PKK

Konsep Memory Blanket sejalan dengan beberapa Pokja PKK, terutama :

Pokja I (Pembinaan Karakter dan Kesejahteraan Keluarga): memperkuat nilai kasih, empati, dan ketahanan keluarga.

Pokja II (Pendidikan dan Keterampilan): mengembangkan kemampuan menjahit dan kreativitas perempuan.

Pokja III (Sandang dan Lingkungan Hidup): mengolah limbah tekstil dan menanamkan kesadaran daur ulang.

Melalui dukungan Tim Penggerak PKK Kota dan Kabupaten, kegiatan ini dapat menjadi gerakan sosial dan budaya berkelanjutan di seluruh Jawa Tengah.

“Memory Blanket” bukan sekadar karya dari kain perca, melainkan simbol cinta, keberlanjutan, dan ketahanan keluarga Jawa Tengah.
Program dapat di usulkan ini mengingatkan kita bahwa dari potongan-potongan kecil kenangan, bisa terjahit masa depan yang lebih ramah lingkungan, lebih hangat, dan lebih manusiawi. (*)

Oleh:G

Gouw Ivan Siswanto, S.H., M.Th.

Staff Ahli Tim Penggerak PKK Jawa Tengah



TERKINI


Rekomendasi

...

Pemkot Gandeng Ungaran Atasi Banjir

KPU Resmi Tetapkan Wali Kota dan Wakil...

Mudahkan Warga Tes PCR Cepat

Empat Wartawan Bodrek Peras ASN Sebesar 35...