25.9 C
Semarang
Kamis, 13 November 2025

Persit Kodim Surakarta Soroti Ancaman Radikalisme Anak dan Etika Digital



JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Sebanyak 100 anggota Persit Kartika Candra Kirana (KCK) Cabang 50 Kodim 0735/Surakarta, bersama Kowad, dan staf perempuan Kodim, mengikuti kegiatan Peningkatan Kapasitas dan Keterampilan sebagai pendamping prajurit.

Acara yang diselenggarakan di The Sunan Hotel Solo pada Senin (10/11/2025) ini bertujuan untuk memperkuat peran istri prajurit di tengah tantangan zaman, termasuk ancaman radikalisme digital.

Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta, Letkol Inf Fictor J. Situmorang, dalam sambutannya menekankan pentingnya pemanfaatan kegiatan ini. Ia mendorong para anggota Persit untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas diri.

“Manfaatkan kegiatan ini dengan baik untuk menambah pengetahuan dan peningkatan kapasitas diri sebagai pendamping prajurit, mulai dengan etika komunikasi dan cara merias diri untuk membentuk kepribadian,” ujar Dandim Fictor.

Ia menegaskan bahwa Persit memiliki kewajiban menjaga kehormatan suami, korps, dan keluarga, yang dimulai dari ketahanan keluarga.

Lebih lanjut, Dandim Fictor secara khusus menyoroti bahaya radikalisme yang kini mulai menyasar anak-anak. Hal ini diperkuat dengan adanya kasus bom yang melibatkan anak SMA di Jakarta, yang menjadi pelajaran penting bagi semua.

Baca juga:  Binmas Polri Programkan Warga Papua Balajar Peternakan di Karanganyar

“Anak-anak menjadi sasaran radikalisme yang mulai muncul tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri. Perkembangan digital AI bisa menjadi pengaruh positif dan negatif, buruknya ditumpangi paham radikalisme melalui games perang, strategi kriminalitas,” tegasnya.

Dandim berpesan agar ibu-ibu Persit ikut menjaga dan mensosialisasikan bahwa radikalisme menyerang anak-anak. Menurutnya, ketahanan nasional berawal dari ketahanan keluarga.

Ketua Persit KCK Cabang 50 Kodim 0735/Surakarta, Diah Fictor J. Situmorang, juga menyoroti peran ibu dalam memantau dunia digital anak.

“Kami berharap ibu-ibu dapat memantau (dunia digital anak), itulah sebagai yang pertama di rumah. Memantau mungkin dengan melihat HP anak-anak, mengecek rajin HP-nya bagaimana apa saja yang digunakan,” kata Diah Fictor.

Baca juga:  Lebih Idealis dan Militan, Kaum Milenial Jadi Target Baru Terorisme

Ia juga berharap materi public speaking yang disampaikan dapat diaplikasikan ibu-ibu dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, grup ibu-ibu, tempat kerja, maupun di organisasi Persit.

Sementara itu, Retno Wulandari, GM The Sunan Hotel Solo dan Praktisi Komunikasi, yang menjadi narasumber, menyampaikan materi tentang Etika Komunikasi.

“Etika komunikasi di sini untuk beliau semua ibu-ibu kita mencoba menjelaskan mengenai cara berkomunikasi yang baik yang merupakan kunci penting dalam membangun hubungan yang sehat dan produktif,” jelas Retno.

Ia juga memberikan tips berkomunikasi di media sosial, mengingatkan bahwa media sosial adalah ruang publik. “Intinya think before posting,” tutupnya, menekankan pentingnya berpikir sebelum mengunggah sesuatu untuk menghindari dampak hukum atau hal yang tidak baik.

Kegiatan peningkatan kapasitas ini juga dimanfaatkan sebagai pertemuan gabungan rutin diselingi dengan beauty class bersama Pixy dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi anggota Persit.(dea/rit)



TERKINI


Rekomendasi

...