JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG- JNE terus memperkuat jaringan dan layanan logistik di Jawa Tengah guna mengimbangi pesatnya pertumbuhan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM). Perluasan jaringan dilakukan hingga ke daerah-daerah penyangga seperti Pemalang, Banyumas, dan Bojonegoro.
Saat ini JNE memiliki 18 cabang utama di Jawa Tengah, dengan lebih dari 600 agen counter yang tersebar dari wilayah selatan hingga pantura. Armada pengiriman mencakup lebih dari 100 mobil dan 1.000 motor operasional yang siap melayani kebutuhan pelanggan.
Kontribusi sektor UMKM terhadap volume dan pendapatan JNE di Jawa Tengah terus meningkat signifikan. Selama dua tahun terakhir, kontribusi UMKM naik di kisaran 20–25 persen terhadap total pendapatan regional.
“UMKM menjadi tulang punggung pertumbuhan pengiriman di Jawa Tengah. Tren ini terus meningkat seiring kemudahan digitalisasi pemasaran,” kata Wahyu Sangesti Alam, Branch Manager JNE Semarang.
Selain UMKM, lanjutnya, JNE juga melayani segmen korporasi, pemerintahan, dan pasar daring (marketplace). Meski begitu, sektor UMKM tetap menjadi penyumbang volume terbesar, terutama dari bisnis kuliner dan fesyen.
Produk yang paling dominan dikirim antara lain makanan kering, pakaian, serta aksesori seperti knalpot dan bulu mata dari sentra industri Jepara dan Kudus. Menurut Wahyu, produk-produk ini memiliki pasar stabil dengan permintaan antardaerah yang tinggi.
“Segmentasi pengiriman di Jateng kini sangat beragam. Namun produk kuliner dan fesyen masih jadi andalan karena perputaran cepat,” ujar Wahyu Sangesti Alam.
Untuk memperkuat layanan, JNE menghadirkan program pendampingan bagi pelaku UMKM terkait kemasan dan standar pengiriman produk. Inisiatif ini membantu pelaku usaha meningkatkan kualitas pengemasan agar layak dikirim jarak jauh.
Tingkat keberhasilan pengiriman (delivery success rate) JNE di Jawa Tengah saat ini mencapai sekitar 96 persen. Angka tersebut menjadi indikator meningkatnya keandalan armada serta efisiensi rantai distribusi.
“Kami terus berupaya menjaga kecepatan dan keamanan barang. Standar layanan JNE menjadi prioritas agar pelanggan semakin percaya,” tukas Wahyu Sangesti Alam.
Melalui ekspansi jaringan dan inovasi layanan, JNE optimistis bisa menjaga pertumbuhan positif hingga akhir tahun. Jawa Tengah disebut menjadi salah satu wilayah dengan kontribusi pertumbuhan tertinggi secara nasional.(aln)











