30 C
Semarang
Jumat, 28 November 2025

Tawangmangu Wonder Park Karanganyar-Rest Area 444B Tuntang Tingkatkan PAD Jateng



JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN- Objek Tamangmangu Wonder Park di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karangnyar dan Rest Area 444B di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang yang dikelola PT Jateng Agro Berdikari (JTAB) diharapkan terus berkembang hingga dapat meningkatkan Pendapan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Harapan tersebut disampaikan Komisi C DPRD Jateng saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Semarang pada Rabu hingga Kamis (5-6/11/2025). Pada kunjungan itu, Komisi C diterima langsung Direktur PT JTAB Totok Agus Siswanto beserta Manager Tawangmangu Wonder Park, Megi Bondan.

Komisi C ingin mengetahui konsep bisnis dari PT JTAB dalam pengembangan kawasan Rest Area 444B di Tuntang, Kabupaten Semarang dan Objek Tamangmangu Wonder Park di Kecamatan Tawangmangu, Karangnyar.

Dalam paparannya, Megi Bondan menjelaskan, saat ini perusahaan juga mengelola beberapa fasilitas wisata lainnya, seperti Hotel Agro Tawangmangu, Wonder Park Tawangmangu, dan Taman Wisata New Balekambang.

Objek Tawangmangu Wonder Park berfungsi sebagai destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan, terutama yang mencari pengalaman alam yang segar dan edukatif. Selain itu, mereka terus berupaya mengembangkan potensi wisata lain yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal.

PEMAPARAN: Wakil Ketua Komisi C Jateng Dedy Endriyatno memberi paparan mengenai kinerja PT JTAB dalam mengelola Rest Area 444B Tuntang dan Tawangmangu Wonder Park. FOTO:IST/DOK. DPRD JATENG.

Selanjutnya, Wakil Ketua Komisi C Dedy Endriyatno mendorong supaya objek wisata itu untuk berkembang. Melihat dari lokasi di Tawangmangu, akan memiliki prospek yang menguntungkan.

Baca juga:  Uji Laik Fungsi Tol Semarang-Demak Seksi 2 Mulai 19 November

“Tawangmangu itu memiliki kekayaan tersendiri tidak saja bagi Karanganyar, melainkan Solo dan Jateng. Kalau PT JTAB mampu mengambil keuntungan itu, bisa menghasilkan PAD untuk Jateng,” ucapnya.

Selanjutnya mengenai akan beroperasinya kawasan Rest Area 444B untuk Ruas Tol Solo-Semarang, bagi Dedy juga akan memiliki prospek menghasilkan PAD.  Menurutnya, keberadaan rest area yang lengkap dengan fasilitas SPBU ini akan menjadi salah satu titik istirahat yang sangat dibutuhkan oleh pengguna jalan tol, terutama bagi mereka yang melakukan perjalanan jarak jauh.

“Sebagai orang dari selatan, kami mengapresiasi keberadaan rest area ini. Ditambah akan ada SPBU, saya yakin akan ramai nantinya. Pengelolaannya bisa untuk menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah) Jawa Tengah,” ujar Dedy.

Rest area ini diharapkan dapat menjadi pusat peristirahatan yang tidak hanya melayani kebutuhan pengisian bahan bakar, tetapi juga menyediakan fasilitas lain seperti restoran, minimarket, dan tempat istirahat yang nyaman bagi pengendara.

Direktur PT Jateng Agro Berdikari (JTAB), Totok Agus Siswanto, mengungkapkan bahwa perusahaan sudah menyiapkan rencana bisnis untuk pengelolaan rest area tersebut. Meski mengelola rest area, JTAB tidak akan meninggalkan core business-nya yang bergerak di sektor agrobisnis.

Baca juga:  Pertahankan Harga, Fungsikan Resi Gudang untuk Tampung Produksi Garam Petani

“Agronya tetap ada. Penanaman pohon durian sudah menjadi ikon kami. Konsepnya bagi pengguna tol yang ingin mencicipi durian, bisa mampir di rest area ini,” jelas Totok.

Totok juga mengungkapkan bahwa beberapa area di rest area masih memiliki banyak ruang kosong, terutama zona tenant dan ruko seluas 360 m2. Untuk meningkatkan pendapatan, pihak pengelola berharap adanya kerjasama bagi hasil dengan PLN terkait dengan penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), dengan skema bagi hasil 60:40.

Anggota Komisi C, Asrar untuk rencana pengelolaan Rest Area 444B lebih memfokuskan dengan kebersihan lingkungan yang dianggap sebagai faktor penting dalam kenyamanan pengunjung.

“Kebersihan menjadi tolok ukur kenyamanan pengunjung. Jika tempat bersih, pasti pengunjung akan sering mampir ke rest area. Karena ini adalah titik lelah bagi pengguna tol dari Solo hingga Semarang,” ungkap Asrar.

Ia juga menyarankan agar pengelolaan dan penataan rest area semakin diperbaiki agar lebih menarik dan enak dipandang. Selain itu, Asrar berharap ada promosi yang lebih aktif dari tenant-tenant di rest area, serta kesempatan bagi UMKM untuk lebih dikenal dan dipasarkan melalui fasilitas yang ada di rest area. (ril/muz)



TERKINI


Rekomendasi

...