26 C
Semarang
Jumat, 28 November 2025

Delegasi Indonesia Hadirkan Pemberdayaan Perempuan Digital Sisternet

Di W20 Summit Afrika Selatan



JATENGPOS.CO.IDJAKARTA – Konferensi Tingkat Tinggi Women20 (W20) di Afrika Selatan pada 12–14 Oktober 2025 menghasilkan seruan kuat kepada para pemimpin G20 untuk memprioritaskan kebijakan yang berdampak langsung pada perempuan dan anak perempuan. Indonesia hadir aktif dalam forum tersebut dengan membawa sejumlah inisiatif strategis, termasuk pemberdayaan perempuan melalui program digital Sisternet.

Komuniké W20 yang berisi rekomendasi kebijakan telah diserahkan kepada Empowerment of Women Working Group (EWWG) dan dibahas dalam sidang teknis serta pertemuan tingkat menteri pada akhir Oktober 2025 di Gauteng. Hasilnya direkomendasikan untuk diadopsi dalam Leaders’ Declaration pada G20 Summit, memastikan masukan W20 bertransformasi menjadi komitmen pemimpin dunia.

Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA, Amurwani Dwi Lestariningsih, menegaskan peran Indonesia dalam memperjuangkan agenda perempuan di forum global tersebut.

“Kami memastikan kesetaraan bukan sekadar komitmen, melainkan mandat untuk menghasilkan kebijakan yang terukur dan berkeadilan,” ujarnya.

Amurwani menyebut, Sisternet dari XLSMART sebagai salah satu best practice pemberdayaan perempuan digital yang dibawa Indonesia. Program ini dinilai berhasil meningkatkan literasi digital, kapasitas wirausaha, kepemimpinan perempuan, hingga literasi keuangan dan keamanan digital melalui platform pelatihan terintegrasi.

Baca juga:  Ciputra Group Bangun Sekolahan di Semarang

W20 Summit di Johannesburg juga menandai satu dekade W20 di bawah Presidensi G20 Afrika Selatan melalui peluncuran W20 Legacy Project 2025. Proyek tersebut menjadi jembatan implementasi lintas negara agar rekomendasi kebijakan dapat diwujudkan menjadi program nyata, termasuk percepatan ekonomi perempuan dalam ekosistem G20.

Kepala Delegasi W20 Afrika Selatan, Profesor Narnia Bohler-Muller, menyerukan agar para pemimpin G20 mengambil tindakan konkret.

“Kami meminta agar pemberdayaan perempuan diprioritaskan melalui kebijakan yang memperkuat kewirausahaan, inklusi keuangan, pendidikan, dan kesehatan,” katanya.

Ketua Delegasi W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi, turut menegaskan pentingnya kolaborasi global dalam mendorong kemajuan perempuan.

“Kolaborasi lintas pemangku kepentingan menjadi kunci untuk mewujudkan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya saat sesi peringatan 10 tahun W20.

Baca juga:  Makmur Jaya Usung Konsep Baru

Komitmen Indonesia juga dipertegas oleh Indonesia’s Representative to the EMPOWER Alliance, Yessie D. Yosetya, yang menilai Sisternet sebagai model kolaborasi efektif untuk peningkatan keterampilan digital perempuan.

“Ke depan, kami akan menyinergikan inisiatif ini dengan W20 Legacy Project agar praktik baik dari Indonesia dapat diadopsi lintas presidensi G20,” ucapnya.

Pesan dan rekomendasi W20 semakin kuat dengan hadirnya delegasi dari lebih dari 20 negara, termasuk Indonesia, Jepang, India, Afrika Selatan, Brasil, Inggris, hingga Amerika Serikat. Forum ini menegaskan komitmen global mempercepat kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kebijakan yang inklusif dan berbasis bukti.

Indonesia menegaskan dukungannya untuk terus memperkuat agenda perempuan melalui kebijakan care economy, inklusi keuangan, penghapusan kekerasan berbasis gender, serta pemberdayaan UMKM perempuan. Melalui jalur koordinasi G20, Indonesia mendorong agar rekomendasi ini menjadi langkah konkret yang dirasakan perempuan hingga tingkat akar rumput.(aln)



TERKINI


Rekomendasi

...