JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Japan Association for Construction Human Resources (JAC) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan SDM Indonesia melalui Sosialisasi ‘Sektor Konstruksi Jepang’ bagi guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Surakarta.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 11 Desember 2025, di SMKN 2 Surakarta dan diikuti oleh perwakilan guru dari 14 SMK di wilayah Surakarta. Sosialisasi ini bertujuan memperluas pemahaman guru mengenai peluang kerja yang dapat diakses oleh lulusan SMK di sektor konstruksi Jepang.
Acara dibuka oleh Kano Motoko, Chief JAC, yang menyoroti peran vital guru dalam membekali siswa dengan informasi karier yang relevan dengan kebutuhan industri global.
“Guru SMK memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan informasi karier yang tepat kepada siswa. Melalui sosialisasi ini, kami berharap para guru dapat memahami peluang kerja di sektor konstruksi Jepang dan menyampaikannya secara akurat kepada para siswa,” ungkap Kano Motoko.
Materi utama disampaikan oleh Jarot Septian Prakoso, Project Leader JAC, yang mengulas rinci mengenai sistem Specified Skilled Worker (SSW) di sektor konstruksi Jepang. Skema ini dirancang khusus untuk memberikan kesempatan kerja yang legal dan terproteksi bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia.
Jarot menjelaskan bahwa keunggulan bekerja di sektor konstruksi Jepang meliputi: Gaji yang kompetitif dibandingkan sektor lain. Penerapan sistem keselamatan kerja yang ketat. Peluang pengembangan karier jangka menengah dan panjang.
“Sistem SSW dirancang untuk memberikan peluang kerja yang aman dan berkelanjutan. Selain gaji yang kompetitif, pekerja juga mendapatkan pelindungan keselamatan kerja serta kesempatan pengembangan keterampilan,” kata Jarot.
Dalam sesi tanya jawab yang dipandu oleh Shikano Naoya, para guru aktif berdiskusi mengenai proses seleksi, kesiapan bahasa Jepang, perlindungan tenaga kerja, hingga adaptasi budaya kerja di Negeri Sakura.
Melalui sosialisasi ini, JAC berharap para guru SMK di Surakarta dapat berfungsi sebagai jembatan informasi, menjadikan bekerja di Jepang sebagai pilihan karier yang realistis dan menjanjikan bagi lulusan SMK. Kegiatan ini sekaligus memperkuat sinergi antara dunia pendidikan vokasi di Indonesia dan permintaan tenaga kerja di sektor konstruksi Jepang. (dea/bis)








