27 C
Semarang
Selasa, 23 Desember 2025

Samuel Wattimena Dorong Warga Binaan Lapas Bulu jadi Supporting System Produksi Fashion

JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Dalam rangka memperingati Hari Ibu di tahun 2025 ini, Anggota Komisi VII DPR RI Samuel Wattimena, memberi apresiasi atas kegiatan fashion show Bati Nusantara karya warga binaan, di Lapas Perempuan Kelas IIA Bulu Semarang, Senin (22/12/2025) sore lalu.

Samuel Wattimena yang juga dikenal sebagai seorang disainer profesional, juga mendorong warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk menjadi bagian dari SDM dalam rantai produksi fashion nasional.

“Sangat penting untuk diberikan edukasi dan dalam bentuk pembinaan yang lebih konkret dan berkelanjutan, untuk seluruh warga binaan. Tidak hanya, berfokus pada pelatihan keterampilan, tetapi juga membuka peluang keterhubungan dengan ekosistem industri fashion di luar lapas,” katanya kepada JATENG POS, usai memberikan sambutan.

Ditegaskan Samuel, bahwa kegiatan fashion show karya warga binaan, merupakan bentuk pembinaan di lapas harus mampu memanfaatkan waktu warga binaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret.

Baca juga:  Puluhan Klenteng Tanah Air Ramaikan Kirab Tahun Baru Imlek di KudusĀ 

“Kalau hanya pelatihan tanpa kelanjutan pemasaran dan profesionalisme, saat mereka keluar akan kembali mulai dari nol,ā€ tegasnya.

Ia menilai, warga binaan memiliki potensi besar untuk diarahkan sebagai supporting system dalam industri fashion nasional.

“Peran warga binaan, dapat difokuskan ke pekerjaan teknis seperti pembuatan pola, pemotongan bahan, finishing, sulam, hingga pemasangan payet yang sudah diarahkan para mentor yang kompeten pada bidangnya,” ujarnya.

Tak hanya itu, Samuel juga optimis bahwa warga binaan juga mampu menjadi subkontraktor dalam karya disain busana dan apa saja yang menjadi program pembinaan di dalam lapas.

“Desainer dan industri di luar membutuhkan tenaga terampil, dan warga binaan bisa mengerjakan bagian-bagian produksi tersebut tanpa distraksi,ā€ tandasnya.

Dengan berjalanya pembinaan yang menjadi bagian dari supporting system, maka akan tercipta kekhasan dan eksklusivitas produk batik yang dihasilkan di dalam lapas.

Baca juga:  Raih Penghargaan " The Best Mice 2021 "

“Tidak semua orang dapat mengakses ruang produksi di lapas, sehingga karya warga binaan harus memiliki identitas kuat sebagai produk binaan pemasyarakatan, bukan meniru dari luar,” imbuhnya.

Tidak saja karya batik, konsep keterlibatan warga binaan juga dapat diterapkan pada produk lain seperti tas dan kerajinan UMKM lainya secara profesional.

“Warga binaan dapat difokuskan pada pembuatan bahan dasar atau komponen utama, sementara proses yang membutuhkan mesin dan teknologi tinggi dilakukan di luar lapas,” lanjut Samuel.

Dalam momen Hari Ibu tersebut, Samuel Wattimena juga memberikan motivasi dan pesan kepada seluruh warga binaan.

“Mereka harus diberikan edukasi mental untuk terus percaya diri dan mampu mengelola mimpi mereka dengan baik. Bahwa, Kreativitas itu tidak terbatas, meskipun dibalik jeruji, harus bisa berkarya, the sky is the limit,” pungkas Samuel Wattimena penuh semangat, di hadapan ratusan warga binaan. (ucl)



TERKINI


Rekomendasi

...