26 C
Semarang
Kamis, 25 Desember 2025

Dari Perayaan Natal, Ahmad Luthfi Mengajak Umat Rawat Toleransi

JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Di tengah nyanyian pujian dan doa Natal yang menggema di Gereja Jemaat Kristen Injil Holy Stadium, Kota Semarang, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi hadir menyapa jemaat. Malam itu, ia tak hanya datang memastikan ibadah berjalan aman, tetapi juga menyampaikan pesan tentang toleransi dan kesederhanaan di tengah keberagaman dan ujian sosial yang dihadapi masyarakat.

Didampingi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyambangi jalannya perayaan Natal, Rabu malam, 24 Desember 2025. Nampak Pendeta Tina Agung Purnomo, MTh selaku Gembala Senior JKI Injil Kerajaan, serta Ketua Bidang Sosial dan Kemasyarakatan DPW Bamagnas Jateng, Pendeta Gouw Andy Siswanto

Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan ibadah berlangsung aman, tertib, dan tanpa hambatan. Jemaat menyambut Ahmad Luthfi tanpa mengganggu kekhidmatan perayaan Natal.

Baca juga:  DPRD Jateng Komitmen Upayakan Perlindungan Ibu dan Anak

Menurut Ahmad Luthfi, toleransi antarumat beragama menjadi salah satu fondasi dalam membangun Jawa Tengah. Semangat Natal, katanya, mengajarkan cinta kasih dan kedamaian yang perlu dijaga dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Dengan cinta kasih dan damai Natal, serta toleransi beragama, Jawa Tengah akan selalu tata tentrem kerta raharja gemah ripah loh jinawi,” ujar Ahmad Luthfi.

Ia juga meminta doa dari umat Kristiani agar Jawa Tengah dan Indonesia senantiasa dijauhkan dari bencana, serta diberi keberkahan dalam kepemimpinan. Ia berharap para pemimpin di daerah tetap memegang amanah dalam melayani masyarakat.

“Kami menitipkan doa agar Provinsi Jawa Tengah dijauhkan dari malapetaka bencana, dan seluruh pimpinan di wilayah ini diberi kekuatan untuk menjadi pemimpin yang amanah,” katanya.

Baca juga:  Pemkot Prioritaskan Guru Non-ASN Diangkat Jadi PPPK

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Ahmad Luthfi mengingatkan masyarakat agar merayakan secara sederhana. Menurutnya, sikap tersebut merupakan bentuk empati terhadap warga di sejumlah daerah yang tengah terdampak bencana.

“Tidak perlu berpesta secara berlebihan. Lebih baik memperbanyak doa dan menggunakan momentum tahun baru untuk refleksi diri. Tahun 2025 menjadi bahan evaluasi untuk menyongsong 2026,” ujarnya.

Ditegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen menjaga kerukunan antarumat beragama sekaligus memastikan keamanan seluruh rangkaian perayaan hari besar keagamaan di wilayah tersebut. (rit)



TERKINI


Rekomendasi

...