JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, yakin Indonesia akan menjadi mitra utama dalam kampanye Islam moderat yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Pernyataan dari Duta Besar Agus Maftuh yang diterima di Jakarta, Senin menyebutkan bahwa salah satu perubahan yang tampak nyata adalah diperbolehkannya perempuan Saudi untuk menyetir mobil di jalanan yang berlaku mulai 24 Juni 2018 pada pukul 00.00 waktu setempat.
Salah satu pria terkaya di Arab Saudi, Pangeran Waleed bin Talal yang memiliki saham di jaringan Citibank, Hotel Four Seasons, Disneyland Paris, Hewlett-Packard, dan e-bay ini, merayakan hal tersebut dengan mengabadikan putrinya, Reem Waleed yang untuk pertama kalinya mengendarai mobil di jalanan dari kantor Waleed, Kingdom Tower ke rumahnya di Riyadh.
Dalam video yang menjadi “viral” di media sosial itu, Pangeran Waleed tampak terlebih dahulu mengecek surat izin mengemudi sang putri dan waktu yang telah menunjukkan tengah malam lebih dari 1 menit.
Pangeran Waleed, yang pernah bertemu Presiden Joko Widodo pada Mei 2016 di Istana Bogor itu ingin menunjukkan dan memastikan ketaatan pada aturan yang berlaku.
Duta Besar Maftuh menjelaskan bahwa video tsb juga menunjukkan tiga cucu Waleed bin Talal duduk di bangku penumpang belakang.
Dalam video itu Pangeran Waleed menyampaikan apresiasinya kepada Raja Salman bin Abdul Aziz karena berdasarkan dekrit Sang Raja para perempuan di Arab Saudi kini dapat menyetir mobilnya sendiri.
Pangeran Waleed juga memuji pemikiran-pemikiran Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman yang disebutnya telah menghadiahkan kebebasan kepada warga Arab Saudi, termasuk perempuan.
Pria terkaya di Arab Saudi dengan aset mencapai 18,7 miliar dolar AS menegaskan bahwa Saudi telah memasuki perubahan besar di abad 21 ini.
Menurut Duta Besar Maftuh, pada 24 Juni 2018, tepat pukul 00.00 waktu setempat, kaum perempuan di Saudi membunyikan klakson secara massal sebagai pertanda dimulainya era baru di Kerajaan Arab Saudi yang sudah lama dinantikan. (drh/ant)