Ancaman Cak Imin Kalau Tidak Digandeng Jokowi

Ketua DPP PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Selasa (17/4), hadir di Semarang untuk turut meresmikan Posko JOIN (Jokowi-Muhaimin) di Jalan Dr Cipto, tepatnya depan SMK 1. Selain di Semarang, Posko JOIN juga sudah berdiri di sejumlah kota lainnya di Indonesia. Foto : Jateng Pos/Prast WD

JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imim) masih berusaha untuk menjadi cawapres bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Berbagai manuver dan pernyataan ia lontarkan.

“Buktikan saja. Kalau nggak JOIN, bahaya. (Kalau nggak JOIN) nanti kalah sama lawannya,” sebut Cak Imin.

Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda Cak Imin akan dipilih Jokowi. Bahkan PDIP menyebut Cak Imin tak masuk kantong Jokowi sebagai kandidat cawapres. Dia pun mengaku tak mau berandai-andai bila tak dipilih sebagai wakil Jokowi di pilpres mendatang.

“Jangan bicara nanti, tunggu saja,” kata Cak Imin di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7/2018).

iklan

Cak Imin menegaskan PKB tetap memperjuangkan JOIN, Jokowi-Cak Imin. JOIN, kata dia, merupakan aspirasi dari para kiai. “Pokoknya sampai hari ini kiai dan kita semua tetap ada JOIN, Jokowi-Cak Imin. Proses dan prospeknya kita tunggu saja. Optimistis,” tambahnya.

Baca juga:  Polda Jateng Akhirnya Amankan Pesilat yang Buat Onar di Solo

Bahkan Cak Imin menyebut, bila Jokowi tak bersama dirinya, kemungkinan akan kalah di Pipres 2019. Dia menyatakan, Jokowi memerlukannya bertarung demi periode kedua sebagai presiden.

Berbagai manuver dilakukan Cak Imin. Mulai dari bertemu dengan Ketum NasDem Surya Paloh yang diketahui dekat dengan Jokowi. Cak Imin juga sowan ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Belakangan, Wakil Ketua MPR itu bertemu dengan Mensesneg Pratikno yang disebut-sebut merupakan tim seleksi cawapres Jokowi.

“Dua hari yang lalu saya sowan Bu Mega. Rahasia,” tuturnya.

Cak Imin pun lalu mau berbicara sedikit soal kemungkinan bila dia tak dipilih Jokowi. Dia mengatakan, penambahan menteri di kabinet merupakan konsekuensi koalisi.

Baca juga:  PTUN Vonis Jokowi Bersalah, PKS: Harus Jadi Pelajaran

“Ya belum sampai bahas sana. Tapi itu menjadi konsekuensi dari proses koalisi,” tegas Cak Imin.

Tak hanya itu, Cak Imin juga mengungkap soal peluang PKB dan Golkar mengusung capres selain Jokowi, bila kedua partai itu tak mendapat jatah cawapres. Itu tercetus saat pertemuan antara dirinya dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

“Ya belum sampai bahas sana. Tapi itu menjadi konsekuensi dari proses koalisi,” kata Cak Imin.

Airlangga dan Cak Imin disebut-sebut dipertimbangkan menjadi cawapres Jokowi, meski belakangan PDIP menyebut Cak Imin tak masuk hitungan lagi. Jika Airlangga atau dirinya tak jadi cawapres Jokowi, Cak Imin menyebut akan ada pertemuan lanjutan Golkar-PKB guna evaluasi.

“Nanti kumpul lagi bagaimana evaluasinya,” ucap dia.

Baca juga:  Mau Liburan, Cobain Deh Akses Baru di Indonesia

Cak Imin menegaskan Golkar dan PKB akan saling mendukung. Dia lalu ditanya soal ‘tiket VIP’ Golkar-PKB. Cak Imin lalu menjawab kemungkinan tiket itu dipakai untuk maju Pilpres 2019 di luar poros Jokowi.

“Ya politik serba mungkin. Nanti kalau wapresnya cocok bagi semua, solid,” sebut Cak Imin.

Di tengah isu PKB akan meninggalkan Jokowi, tampak kehangatan antara Cak Imin dan Jokowi. Pertemuan keduanya dalam acara MTQ Internasional II, MTQ Nasional VIII Antar Pondok Pesantren, Kongres V Jam’iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (11/7). Cak Imin duduk di sebelah Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Setelah pembukaan acara, Cak Imin bertegur sapa dengan Jokowi. Cak Imin dan Jokowi bertukar senyum saat bersalaman. (dtc/drh)

iklan