Google Drive Sebagai Media Penyimpanan Alternatif

Yuni Sri Handayaningrum,S.T SMP Negeri 3 Jatisrono
Yuni Sri Handayaningrum,S.T SMP Negeri 3 Jatisrono

JATENGPOS.CO.ID, – Seiring dengan digalakkannya program K-13 yang mengharuskan para siswa berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif, guru pun dituntut dengan hal yang sama. Perangkat yang bernama Komputer atau Laptop harus familiar dengan semua guru. Ini sifatnya sudah wajib, artinya guru-guru yang dulu kurang menguasai bagaimana menggunakan komputer atau laptop diharuskan belajar dan menggunakannya dalam kegiatan belajar mengajar.

Hampir semua bahan materi ajar bisa kita dapatkan dalam bentuk file. Bukan cuma itu saja, rancangan silabus, perangkat pembelajaran terbaru, kalender akademik, program semester atau program tahunan biasanya di bagikan secara online atau offline dalam bentuk file. Bayangkan , bagaimana kita sebagai seorang guru jika tidak bisa mengikuti perkembangan pembelajaran yang seperti ini. Akan sangat merepotkan dan pastinya lebih banyak menyita waktu.

Semakin hari semakin banyak data yang kita buat dan juga kita simpan, namun dengan banyaknya data tersebut terkadang menghambat kita dalam menyimpan data tersebut, mulai dari data yang terkena virus , harddisk yang rusak atau bahkan flashdisk yang kita gunakan penuh atau hilang. Sehingga kita sulit melakukan penyimpanan apalagi dalam jumlah yang banyak. Bukan hanya itu saja, data yang kita simpan di dalam harddisk atau flashdisk kadang rusak atau bahkan tertinggal , tidak terbawa oleh kita. Hal ini menjadi sesuatu yang sangat menyebalkan dan merepotkan.

Baca juga:  Eksperimen Tingkatkan Pemahaman Materi Kegunaan Bahan Kimia

Untuk mengatasi hal-hal seperti itu kita memerlukan sebuah media penyimpanan file alternatif yang aman, nyaman serta efisien sehingga kita dapat melihat, mengedit dan menggunakannya tanpa harus membawa sebuah perangkat keras seperti harddisk ( eksternal ) atau flashdisk yang rentan dengan resiko seperti di atas.


Karena itulah Google membuat dan menyediakan Google Drive sebagai media penyimpanan Data yang praktis, aman nyaman dan juga efisien sehingga kita tidak lagi membutuhkan perangkat keras seperti harddisk maupun flashdisk. Karena setiap file yang selesai kita buat tinggal kita upload ke dalam Google Drive saja, cukup mudah bukan ?

Google drive menyediakan 15 GB ruang penyimpanan gratis bagi penggunanya dan ruang penyimpanan tersebut masih bisa ditambahkan jika Anda menggunakan akun premium. Google Drive juga mengintegrasikan fitur Google Drive ini dengan fitur-fitur milik Google yang lain, seperti Gmail, Google Search dan juga Google Plus. Selain itu, Google Drive pun dapat di sinkronisasikan melalui folder khusus didalam desktop atau lebih dikenal dengan istilah Desktop Sync Client.

Dengan kemudahan seperti inilah beberapa pengguna Aplikasi Browser Google akhirnya menggunakan fasilitas Google Drive sebagai media penyimpanan file alternatif.

Baca juga:  Tingkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Metode SASISATA

Penggunaan Google Drive sebagai media penyimpanan alternatif dikalangan guru memang belum sepenuhnya dikenal. Kita lebih suka menyimpan menggunakan flashdisk. Tugas kita selanjutnya adalah belajar membiasakan bagaimana menggunakan Google Drive sebagai media penyimpanan selain menggunakan harddisk atau flashdisk dan mensosialisasikan penggunaan Google Drive kepada rekan-rekan guru yang lain.

Sebenarnya , Google Drive tidak hanya diperuntukkan “ hanya” sebagai penyimpanan file saja , tapi bisa juga untuk aktifitas pembelajaran berbasis teknologi yang lainnya, misal untuk ujian atau kuis secara online. Dengan fasilisitas ini , guru akan membagikan soal kuis lalu kemudian dikerjakan dan di submit melalui akun Google masing – masing siswanya. Menarik bukan ? Mulai saat ini, mari kita beralih menggunakan Google Drive agar tidak kalang kabut saat mencari file yang kita butuhkan , di saat yang mendesak dan di saat tidak membawa flashdisk.

Baca juga:  “TORBAYA” Dongkrak Prestasi Belajar Materi KPK dan FPB
Yuni Sri Handayaningrum,S.T
SMP Negeri 3 Jatisrono