Caddy Golf Tewas Dibakar, Keluarga Syok Berat

Syaifudin Widodo, kakak kandung korban menunjukan foto korban Ferlin Diah Anjani. (febrian candra/jateng pos)
JATENGPOS.CO.ID, BLORA – Pihak keluarga korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan dengan kondisi dibakar di Desa Sendang Wates, Kecamatan Kunduran datangi lokasi komplek pemakaman RSU dr. R. Soetijino Blora.
Syaifudin Widodo, kakak kandung korban mengatakan, merasa terpukul mengetahui adiknya tewas dengan cara yang keji. Dia mengetahui jika adiknya merupakan korban aksi pembunuhan pada Minggu (5/8) dari pihak polisi.
Menjelaskan,  korban terakhir berkomunikasi dengan keluarga pada Selasa (31/7). Saat itu, korban pergi meninggalkan rumah tanpa berpamitan. Namun pada malam hari sekitar pukul 10.00 WIB keluarga berusaha menghubungi ponsel milik korban namun sudah tidak aktif. “Saat itu orang tua sudah mulai gelisah, terlebih ponsel milik adik saya tidak pernah yang namanya di non-aktifkan,” katanya.
Menambahkan, keluarga bertambah kegelisahannya dan mulai curiga ketika keesok harinya korban tak kunjung pulang rumah. Terlebih perilaku seperti itu tidak pernah dilakukan korban. “Tidak pernah, kalau misalnya pergi dan tidak pulang rumah, korban selalu berpamitan,” katanya.
Setelah menunggu selama dua hari setelah meninggalkan rumah dan tak mendapati kabar. Keluarga mencari korban kebeberapa teman dekatnya namun hasilnya nihil. Atas inisiatif, keluarga langsung melaporkan berita kehilangan di kantor polisi Jumat (3/8).
“Hari minggu itu kami di kasih tau oleh polisi, jika adik kemungkinan menjadi korban pembunuhan,” tuturnya.
Menjelaskan, berangkat dari anting – anting yang menjadi barang bukti kepolisian. Sebetulnya keluarga tidak mengetahui ciri – ciri spesifik anting – anting itu. Justru hal itu diketahui milik korban, ketika polisi memeriksa salah satu teman dekat korban. “Yang tau justru temannya, sebab saat membeli ikut mengantar. Cirinya antingnya ditengah ada berliannya,” kata Wiwid, kakak kandung korban.
Menerangkan, terlebih ciri – ciri jenasah yang ditemukan polisi kurang lebih jenasah berumur 20 tahunan. Setelah dilakukan rangkian pemeriksaan dan tes DNA barulah keluarga meyakini jika mayat yang ditemukan di Blora adalah Ferlin Diah Anjani.
Wiwit menjelaskan, dalam kesehariannya, korban diketahui berkerja sebagai cady candil golf di Semarang. Korban merupakan anak ke – 4 dari 5 bersaudara. Selain itu, kesehariannya dikenal baik dan ceria. Keluarga juga tidak mendapati firasat buruk jika korban akan meninggal dunia dengan cara yang keji. Atas kasus ini keluarga berharap agar pelaku dihukum seberat – beratnya. “Jika perlu hilang nyawa di balas hilang nyawa juga,” tukas Wiwit. (fid/feb)
Baca juga:  Ferdy Sambo Dibawa ke Mako Brimob, Begini Penjelasan Mabes Polri
iklan