JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Pengamat hukum UNS Dr Pujiyono meminta Polresta Solo untuk mempercepat proses hukum kasus kecelakaan maut yang kini menjadi perhatian masyarakat. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan situasi Solo yang kondusif.
Kejadian kecelakaan melibatkan mobil Mercedes Benz nopol AD-888-QQ menabrak pesepeda motor hingga korban tewas di Jalan KS Tubun Manahan Solo.
“Polresta Solo perlu mempercepat penanganan kasus kecelakaan atas korban Eko Prasetyo. Jangan sampai ini berlarut-larut dan malah provokasi masyarakat semakin menyebar luas,” ujar Dr Pujiyono saat dihubungi, Senin (27/8).
Menurutnya, peristiwa kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan satu korban jiwa itu merupakan tindak pidana. Oleh karena itu masyarakat harus menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada aparat kepolisian. Masyarakat juga diminta untuk tidak mudah terhasut dengan berbagai isu, yang nantinya justru akan mengaburkan proses hukumnya sendiri.
“Polisi harus mampu bersikap profesional dan jangan merasa terganggu dengan masyarakat. Saya pikir, tidak ada alasan polisi untuk memperlambat penyidikan,” imbuh pengajar di Fakultas Hukum UNS ini.
Ketua Majelis Ulama (MUI) Solo  KH Subari meminta masyarakat Solo untuk menjaga situasi dan tidak mudah terpengaruh isu terkait kecelakaan maut 22 Agustus lalu. Dia mengungkapkan tokoh-tokoh masyarakat, termasuk MUI juga telah melakukan pertemuan terkait insiden itu untuk meredam konflik di Solo.
“Masyarakat perlu menanggapinya secara wajar saja. Serahkan itu semua kepada penegak hukum, mulai dari polisi, jaksa dan pengadilan,” tegas KH Subari, Ketua MUI Solo kepada wartawan.
Subari meminta masyarakat Solo tidak terpecah belah akibat peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa Eko Prasetyo. Dia juga meminta pihak tersangka AD untuk tidak arogan dalam menanggapi masalah ini.
“Saya tekankan kepada dua pihak, baik korban ataupun yang dituduh menabrak. Pihak yang mendukung korban jangan terprovokasi, sementara pihak yang dituduh jangan arogan,” ujar Subari yang juga ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Solo.
Lebih jauh Subari meminta masyarakat tidak mudah terhasut dengan informasi-informasi yang beredar di media sosial yang cenderung memiliki muatan SARA dan permusuhan. Sebab informasi di sosial media cenderung merupakan opini yang diarahkan demi kepentingan pribadi atau kelompok.
Sebelumnya Aiptu Sutardi, ayah mertua Alm Eko meminta masyarakat tenang dan menyerahkan penanganan kasus kecelakaan ini kepada pihak kepolisian. Pihak keluarga, lanjut Sutardi, juga sudah mengkhilaskan kepergian Eko dan meminta masyarakat mendoakan agar Alm mendapat tempat terbaik dan tenang di sisi Nya. (dea/drh)