JATENGPOS.CO.ID, TUNTANG – Salah seorang tenaga ahli Kemendes ( Kementrian Desa) Didik Setiawan mendukung upaya penuh pengembangan potensi Usaha Mikro Kecil Menengah ( UMKM) di Desa Delik, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Karena UMKM ini memiliki kontribusi yang besar terhadap peninggkatan kesejahteraan masyarakat desa. Selain UKMK, juga potensi wisata sejarah juga penting untuk dikembangkan.
“ Produk-produk UMKM di Desa Delik ini bisa ditingkatkan. Kemarin juara 3 di tingkat provinsi dan harus disambut baik dan kita akan angkat ke tingkat nasional agar pemasaran lebih luas,” ujar Didik saat menghadiri peringatan Hari Olah Raga Nasional di Desa Delik, Minggu kemarin. Untuk pemasarannya lanjut dia, bisa dikembangkan dengan menggunakan tehnologi digital melalui media sosial yang ada. Sehingga pembelinya bisa menjangkau luas hingga nasional, bahkan mancanegara.
Dikatakan Didik, tidak hanya potensi UMKM saja yang perlu dikembangkan, karena di Desa Delik juga ada potensi wisatanya, seperti wisata goa warisan Belanda, air terjun sedang ( curug) dans ebagainya. Namun hal ini harus dikoneksikan, bukan hanya Kementerian Desa saja, karena bila sudah pembangunan wisata, harus berkoordinasi dengan kementrian lainnya, seperti Kementerian Pariwisata, Kehutanan dan sebagainya. Dan tahapan-tahapan untuk jadi desa wisata juga melalui proses panjang.
“ Namun saya yakin bila masyarakat dan pemerintah desa mendukung desa wisata ini saya yakin desa Delik akan terwujud dan efeknya akan bisa dirasakan masyarakat dengan peningkatan pendapatan yang berimbas kepada kesejahteraan dan peningkatan pendidikan,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Desa Delik Marsono mengatakan, peringatan Haornas dengan jalan sehat ini untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk mendukung program desa. Selain itu juga untuk pengenalan potensi di Desa Delik, selain potensi UMKM juga potensi wisata. “ Karena bila potensi wisata sukses maka bisa untuk pemberdayaan masyarakat. Bila ada warga yang menganggur bisa kita berdayakan. Demikian pula dengan warga yang merantau, bisa diberdayakan di desanya sendiri, jadi tidak usah jauh-jauh merantau dengan bekerja di desanya sendiri,” ujarnya. (deb/bis)