Novel Jalani Operasi Mata Kiri, Sementara Pelaku Penyiraman Masih Berkeliaran

JATENGPOS.CO.ID. JAKARTA- Dokter yang menangani Novel Baswedan di Singapura akan melakukan operasi mata kiri penyidik KPK itu pada Rabu (6/12/2017). Pernyataan demikian disampaikan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah di Jakarta, Rabu (6/12/2017).

“Hari ini, setelah 237 hari sejak penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, direncanakan akan dilakukan operasi pada mata sebelah kiri,” kata Febri Diansyah.
Febri menyatakan operasi itu dilakukan karena pertumbuhan selaput mata kiri Novel melambat sehingga dibutuhkan penanaman kembali bagian gusi di mata kiri tersebut.

Oleh karena itu, kata dia, operasi tahap dua belum dapat dilakukan dikarenakan untuk operasi tahap dua dibutuhkan pertumbuhan merata seluruh selaput di mata kiri.


Baca juga:  Menaker Sebut Jumlah Pekerja Terdampak COVID-19 Lebih dari 3 Juta

“Sore ini dokter merencanakan operasi perbaikan gusi yang ditanam di mata kiri,” ucap Febri.

Sementara itu, kata Febri, terkait dengan pencarian pelaku penyerangan, KPK mengharapkan dua orang yang diduga terlibat dalam penyerangan terhadap Novel dapat segera ditemukan.

“Setelah dua sketsa orang yang diduga terlibat disebar oleh Polri, mereka segera dapat ditemukan dan proses hukum dilakukan lebih lanjut,” kata Febri.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah Metro Jaya telah merilis dua sketsa wajah orang yang diduga terlibat dalam penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dengan menggunakan air keras pada 11 April 2017.

“Dari hasil keterangan saksi sudah mengarah 90 persen. Bahwa dua gambar itu diduga terlibat penyiraman saudara Novel,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis saat konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/11).

Baca juga:  Menpora: Rugi Kalau Tidak Saksikan Langsung Pertandingan

Pihaknya pun sudah membentuk tim penyelidikan dan penyidikan dengan jumlah 167 orang lintas Polres, Polda, dan penyidik Mabes Polri.

“Kami juga dibantu Australian Federal Police. Kemudian kami juga dibantu oleh Pusnafis Mabes Polri karena beberapa CCTV yang ada di TKP yang kami kumpulkan membutuhkan kerja sama dengan pihak luar negeri,” kata Idham.

Pada skesta pertama yang ditampilkan kepada awak media pada saat konferensi pers itu, orang yang diduga terlibat penyerangan Novel merupakan pria dengan kulit gelap dan rambut pendek.

Kemudian pada sketsa kedua terlihat seorang pria dengan kulit putih dan rambut panjang.

Idham menyatakan dua sketsa wajah yang diduga terlibat penyerangan Novel itu itu didapat dari informasi dua saksi.

Baca juga:  Setnov Blak-blakan, Ganjar Terima Uang e-KTP 500 Ribu Dolar AS

‘Yang pertama, ini informasi yang kami dapat dari saksi S. Yang kedua, ini dapat dari saksi SN,” ungkap Idham.

Novel Baswedan disiram air keras oleh dua pengendara motor pada 11 April 2017 seusai shalat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.

Kejadian itu menyebabkan mata kiri Novel mengalami kerusakan parah sehingga harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.

Sebagaimana diberitakan sebelum kejadian, Novel merupakan salah satu penyidik senior KPK yang diantaranya menangani kasus mega korupsi pengadaan KTP-elektronik (KTP-e). (ant/muz)