JATENGPOS.CO.ID, BATANG – Ikut berperan aktif menanggulangi resiko bencana melalui program Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Masyarakat (PERTAMA) di area terdampak pembangunan proyek PLTU Batang 2 x 1.000 MW, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) meraih penghargaan dari Palang Merah Indonesia (PMI), Jumat (8/12).
Direktur Operasional BPI Shiroki Yamashita mengatakan penghargaan berupa Piagam Apresiasi tersebut diberikan bersamaan dengan kegiatan penanaman 6.000 pohon mangrove dan 1.500 pohon cemara di Muara Kalisono, Desa Ujungnegoro.
“Partisipasi BPI pada program PERTAMA merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangkitkan kepedulian terhadap kawasan pesisir,” ujarnya usai kegiatan penanaman pohon mangrove dan pohon cemara.
Diungkapkan, program PERTAMA tersebut merupakan program inisiatif Palang Merah Amerika dan USAID yang dimulai sejak 2016 di kawasan Batang. Tujuannya yakni meningkatan aktivitas dan kapasitas bagi masyarakat dalam menghadapi bencana dengan membentuk relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT).
Pelatihan yang diberikan antaran lain seputar penanggulangan bencana, pemetaan desa, kampanye Penyadaran Resiko Bencana (PRB), penyusunan Peraturan Desa mitigasi skala kecil, serta penguatan hutan pantai melalui penanaman mangrove dan cemara.
“Kami berharap program Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Masyarakat ini dapat mendorong masyarakat di wilayah Kabupaten Batang untuk semakin peduli terhadap program penanggulangan bencana khususnya di kawasan pesisir,” terang Yamashita.
Selama ini program yang sudah diterapkan oleh PMI Kabupaten Batang terutama di wilayah kawasan dekat pesisir yakni di di Desa Karangasem dan Desa Klidang Lor. BPI sendiri bekerja sama dengan PMI Batang untuk mengadopsi program tersebut di dua desa, yakni Desa Ujungnegoro dan Desa Kedungsego Dukuh Roban Barat.
Lembaga SIBAT pada dua desa tersebut saat ini sedang mempersiapkan demonstrasi plot pembibitan vegetasi pantai, serta penanaman 12 ribu pohon mangrove dan 3.000 pohon cemaran. Penanaman berada di zona konservasi pesisir Ujungnegoro dan Roban Kedungsegog. (via/biz/muz)