JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA- Rasanya tidaklah lengkap bila ke Salatiga tidak mampir ke gerai singkong keju D9. Ya lokasi yang berada di kampung Ngaglik ( timur bangjo ABC), Kecamatan Argomulyo Salatiga tersebut menyediakan berebagai jenis olahan makanan tradisional berbahan singkong. Yang paling terkenal dan digemari adalah singkong keju.
Seperti namanya, singkong keju, seperti apa ? ya singkong ditaburi keju. Namun singkong olahan D9 ini bukan sembarang singkong. Meski berbahan singkong pada umumnya. Namun dengan resep bumbu dan olahan tersendiri membuat makanan tradiosnal itu menjadi enak dan mempur serta memiliki banyak variasi rasa.
Satu porsi singkong keju berisi sekitar sepuluh potong singkong goreng mempur. Kemudian ditaburi keju atau coklat, atau kombinasi keduanya, sesuai permintaan. Harga per porsi atau per kardus tidaklah mahal. Pembeli cukup merogoh kocek Rp 17 ribu. Satu porsi itu dijamin bisa untuk camilan keluarga. Terlebih saat musim hujan. Cocok sekali.
Tidak hanya singkong keju aja, pokonya D9 juga menyediakan makanan tradisonal yang berbahan singkong, semisal gemblong cotot dan klenyem. Singkong yang diparut, dicampur parutan kelapa kemudian didalamnya dikasih gula pasir dan digoreng. Kalau klenyem di dalamnya diberi gula Jawa.
Ada juga timus, kalau makanan tradisonal ini berbahan ketela rambat yang dihaluskan kemudian digoreng sebesar jempol orang dewasa. Rasanya gurih manis. Juga ada mentho, olahan singkong satu ini juga banyak penggemarnya.
Parutan singkong yang diberi parutan kelapa kemudian diberi kedelai. Rasanya gurih dan enak. Untuk makanan camilan itu bisa dibeli bijian. Per bijinya Rp 1500 saja. Dan bisa langsung dinikmati di lokasi.
Bagi yang ingin ngiras atau nongkrong sambil makan olahan singkong, di D9 juga menyediakan kafe dengan berbagai aneka minuman tradisional dan modern. Bahkan agar lebih variatif menunya.
Hardadi selaku pemilik juga menyediakan olahan singkong modern rasa western. Seperti burger singkong, pencake singkong, singkong ala Thailand dan sebagainya. “Agar menunya variatif, di kafe kami juga menyediakan olahan singkong dengan rasa modern,” imbuhnya.
Diakui dia, kiosnya ramai saat libur akhir pekan (weekend) atau pas hari libur. Seperti saat libur 1 Desember. Pembeli berjubel, demikian pula yang nongkrong di kafenya. “ Ya kalau libur akhir pekan atau pas tanggal merah begini ramai,” kata Hardadi yang saat ini memiliki seratusan karyawan.
