JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan sudah menjadi tugas dan tanggungjawab utama sebagai anggota MPRRI. Harus bisa menyasar ke seluruh lapisan masyarakat di seluruh Indonesia. Maka sangat tepat bila amanat tersebut menjadi tugas anggota MPRRI yang merupakan perwakilan merata dari seluruh daerah di Indonesia
“Kami berusaha bertemu langsung dengan masyarakat sampai ke pelosok daerah. Kebetulan saya berangkat dari Dapil V Jawa Tengah, bersama anggota dari dapil yang sama, saya harus menyampaikan pada warga Solo, Sukoharjo, Klaten dan Boyolali secara langsung,” kata Bambang Riyanto, saat giat sosialisasi di rumah ibu Reza warga desa Ponowaren Tawangsari, Sukoharjo, Kamis (17/1).
Bambang Riyanto, dalam setiap kesempatan sosialisasi pancasila selalu mengingatkan pada masyarakat untuk tetap menjaga keutuhan bangsa dengan memegang teguh nilai Pancasila, sesuai dengan lima sila. Apalagi saat ini masyarakat Indonesia memasuki tahun demokrasi, tahun politik yang sangat rawan munculnya perpecahan atau konflik karena beda pilihan.
“Proses demokrasi harus kita sukseskan, masyarakat harus menggunakan hak pilihnya namun jangan sampai persatuan dan kesatuan bangsa terpecah hanya karena beda pilihan,” tandasnya.
Anggota DPRRI/MPRRI nomor A-357 dari Fraksi Partai Gerindra ini melihat sejauh ini masyarakat desa sudah memahami hak dan kewajibannya dalam berdemokrasi, bahkan sudah menggunakan hak pilihnya dengan penuh kesadaran.
“Kebhinekaan ini yang harus kita jaga, karena ini modal kuat Bangsa Indonesia untuk maju,” kata Bambang.
Bibit, salah satu warga desa Ponowaren kecamatan Tawangsari mengaku bangga bisa berdialog langsung dengan anggota MPRRI/DPRRI, bahkan didatangi blusukan sampai ke desa desa.
“Kami jadi lebih memahami apa kinerja DPRRI/MPRRI dan pemerintah pusat, dalam upaya menjaga persatuan dan menyejahterakan rakyat,” katanya.
Warga juga bisa memahami manfaat 4 pilar kebangsaan dalam masyarakat. Terutama untuk menghindari salah pemahaman atas program pemerintah, termasuk bisa menjadi upaya untuk menguatkan persatuan menangkal paham radikalisme. (dea/bis)